Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Terbitkan Aturan Pengurangan Beban PR Bagi Anak Sekolah

Pemerintah juga telah mengurangi pekerjaan rumah dan melarang les setelah sekolah untuk mata pelajaran utama selama akhir pekan dan hari libur dengan alasan kekhawatiran tentang beban akademik yang berat pada anak-anak.
Suasana jalanan di kota Beijing China/ Bloomberg
Suasana jalanan di kota Beijing China/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - China telah mengesahkan undang-undang pendidikan yang berupaya untuk mengurangi 'tekanan ganda' dari pekerjaan rumah dan bimbingan belajar di luar sekolah untuk mata pelajaran inti.

Dikutip dari Xinhua dan CNA, Beijing telah menjalankan peran yang lebih tegas tahun ini, mulai dari mengatasi kecanduan anak-anak muda terhadap game online, yang dianggap sebagai bentuk "candu spiritual", hingga menekan pemujaan terhadap selebritas di Internet.

Parlemen China mengatakan akan mempertimbangkan undang-undang untuk menghukum orang tua jika anak-anak mereka menunjukkan perilaku yang sangat buruk atau melakukan kejahatan.

"Dengan undang-undang pendidikan yang baru, pemerintah daerah akan diminta untuk memperkuat pengawasan mereka dalam mengurangi beban siswa terkait dengan hal pekerjaan rumah dan pelajaran ekstra kurikuler," tulis Xinhua.

"Orang tua harus mengalokasikan dengan cara yang wajar bagi anak di bawah umur waktu yang dikhususkan untuk belajar, istirahat, hiburan dan aktivitas fisik agar tidak menambah beban belajar mereka dan untuk menghindari kecanduan internet," ungkap media China tersebut.

Undang-undang tersebut akan mulai berlaku pada 1 Januari tahun depan.

Sistem pendidikan berorientasi ujian di China mengharuskan siswa untuk mengikuti ujian sejak usia dini dan memuncak pada ujian masuk universitas yang paling ditakuti pada usia 18 tahun yang dikenal sebagai 'gaokao', di mana satu nilai dapat menentukan lintasan kehidupan seorang anak ke depannya.

Banyak orang tua menghabiskan banyak uang untuk mendaftarkan anak-anak mereka di sekolah atau les privat terbaik, yang berdampak pada keuangan dan kesehatan anak-anak mereka.

Dalam beberapa bulan terakhir, Kementerian Pendidikan telah membatasi jam bermain game untuk anak di bawah umur, yang memungkinkan mereka bermain online selama satu jam pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu saja.

Pemerintah juga telah mengurangi pekerjaan rumah dan melarang les setelah sekolah untuk mata pelajaran utama selama akhir pekan dan hari libur dengan alasan kekhawatiran tentang beban akademik yang berat pada anak-anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper