Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Holding AirAsia Ganti Nama, Ini Alasannya

Dengan perubahan ini, jabatan Bo Lingam yang sebelumnya merupakan Presiden Maskapai untuk AirAsia Group, berubah menjadi Group CEO of AirAsia Aviation Limited dan membawahi empat maskapai di dalam grup yaitu AirAsia Malaysia, AirAsia Filipina, AirAsia Thailand, dan AirAsia Indonesia.
Armada AirAsia parkir di Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2) di Sepang, Malaysia, Senin (24/8/2020). /Bloomberg-Samsul Said
Armada AirAsia parkir di Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2) di Sepang, Malaysia, Senin (24/8/2020). /Bloomberg-Samsul Said

Bisnis.com, JAKARTA — AirAsia Group secara resmi mengubah nama entitas holding untuk bisnis maskapai menjadi AirAsia Aviation Limited. Entitas holding bisnis maskapai AirAsia berganti nama untuk memudahkan pembedaan dengan bisnis digital.
 
Dengan perubahan ini, jabatan Bo Lingam yang sebelumnya merupakan Presiden Maskapai untuk AirAsia Group, berubah menjadi Group CEO of AirAsia Aviation Limited dan membawahi empat maskapai di dalam grup yaitu AirAsia Malaysia, AirAsia Filipina, AirAsia Thailand, dan AirAsia Indonesia.
 
CEO AirAsia Aviation Limited, Bo Lingam mengatakan dengan adanya perubahan struktural ini dapat membantu memfasilitasi proyeksi pertumbuhan yang kuat di bisnis portofolio maskapai dan non-maskapai. Dia menjelaskan entitas AirAsia Aviation Limited memegang investasi bisnis maskapai yang ada saat ini dan menjadi pembuka jalan bagi pembentukan usaha maskapai baru pada waktunya nanti.
 
Selain itu dia juga menyebutkan telah mendirikan divisi konsultasi baru AirAsia Consulting yang bertugas meninjau peluang kemitraan maskapai dan waralaba baru.
 
“Dengan entitas holding maskapai ini, kami dapat fokus untuk terus menjadi maskapai Low Cost Carrier [LCC]. Kami telah menghabiskan 18 bulan terakhir untuk meninjau setiap aspek operasi untuk memastikan maskapai kami akan kembali lebih kuat dari sebelumnya. Dunia mulai membuka diri dan kami memperkirakan kurva pemulihan perjalanan udara akan bergerak tajam ke atas dan akan terjadi dalam waktu dekat,” ujarnya melalui siaran pers, Jumat (15/10/2021).
 
Dia menggambarkan saat ini di Malaysia, telah ada permintaan yang kuat untuk perjalanan udara sejak pengumuman pemerintah Malaysia baru-baru ini tentang dimulainya kembali perjalanan antarnegara pada 11 Oktober 2021. Tercatat, maskapai bertarif hemat tersebut telah mengoperasikan lebih dari 60 penerbangan setiap hari ke 16 tujuan rekreasi utama dan akan menambah lebih banyak frekuensi dan rute sebagai tanggapan atas tingginya permintaan pelanggan. 
 
“Untuk memastikan keselamatan staf dan tamu kami, kami juga menerapkan langkah-langkah kesehatan dan keselamatan yang ketat, dengan standar higienitas tertinggi,” imbuhnya.

Sementara itu, AirAsia Group Berhad (AAGB) adalah entitas holding investasi untuk delapan portofolio perusahaan berbasis digital yang memanfaatkan data dan teknologi dengan biaya terendah. Portofolio komprehensif AAGB meliputi AirAsia Aviation, airasia Super App, usaha kargo dan logistik Teleport, layanan keuangan BigPay, layanan edukasi AirAsia Academy, perusahaan enjiniring Asia Digital Engineering, divisi layanan darat GTR, dan grup jaringan restoran dan makanan, Santan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper