Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AirAsia Group Capai Kesepakatan dengan Airbus, Konversi 13 Pesawat ke A321neo

AirAsia menerima A321neo pertamanya pada November 2019 dan saat ini memiliki total 4 armada A321neo yang beroperasi.
Sejumlah pesawat diparkir di landasan pacu saat penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai, di Badung, Bali, Rabu (29/11)./ANTARA-Wira Suryantala
Sejumlah pesawat diparkir di landasan pacu saat penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai, di Badung, Bali, Rabu (29/11)./ANTARA-Wira Suryantala

Bisnis.com, JAKARTA – AirAsia Group memandatangani amandemen perjanjian dengan Airbus S.A.S (Airbus) untuk mengkonversi 13 pesanan pesawat dari sebelumnya dengan tipe A320 menjadi A321neo.

AirAsia menilai tipe A321neo berkapasitas lebih besar dan lebih hemat bahan bakar sehingga lebih efisien digunakan dalam melayani penerbangan berjadwal.

Presiden AirAsia Group Bo Lingam mengatakan perusahaan saat ini memiliki total pemesanan sebanyak 362 pesawat A321neo. Jumlah itu meliputi konversi sisa 13 pesawat A320 yang belum terkirim menjadi A321neo.

Sesuai dengan kesepakatan bersama dengan Airbus, pesawat ini akan dialokasikan kepada maskapai-maskapai di dalam grup sesuai permintaan hingga 2035. 

“Kami selalu berhubungan baik dengan Airbus dan menantikan pesawat kami dikonversikan sepenuhnya ke A321neo. Dengan amandemen perjanjian ini, AirAsia akan semakin memperkuat model bisnis kami yang berbasis biaya paling rendah dan struktur biaya yang ramping," ujarnya melalui siaran pers, Rabu (6/10/2021).

Dia menilai A321neo akan meningkatkan pengalaman terbang bagi para calon penumpang seiring dengan upaya perusahaan memenuhi peningkatan permintaan perjalanan udara pasca Covid-19. 

Dia memperkirakan operasional A321neo dapat menghemat bahan bakar lebih dari 10 persen. A321neo juga mencakup tambahan 50 kursi dan ruang kargo ekstra, dan mengurangi biaya per Kilometer Kursi yang Tersedia (ASK) di seluruh grup. Hal ini pun diyakini berdampak pada tarif penerbangan yang lebih rendah untuk penumpang.

AirAsia menerima A321neo pertamanya pada November 2019 dan saat ini memiliki total 4 armada A321neo yang beroperasi. Saat ini, grup tersebut memiliki pesawat yang berjumlah total 211 pesawat yang terdiri dari 169 pesawat A320, 38 pesawat A320neo, dan 4 pesawat A321neo.

"Kami telah meninjau secara menyeluruh terhadap jaringan maskapai dan strategi  untuk memastikan penerbangan di rute yang paling populer dan menguntungkan saat kami bersiap untuk memulai kembali perjalanan di seluruh jaringan kami," imbuhnya.

Dengan model bisnis yang kuat, dan ada banyak permintaan yang belum terpenuhi, dia optimistis bahwa perusahaan akan dapat pulih dan semakin kuat segera setelah pembatasan perjalanan dicabut.

Dengan kapasitas tempat duduk hingga 236 penumpang dalam konfigurasi kelas layanan tunggal, A321neo akan memungkinkan maskapai untuk meningkatkan kapasitas seraya mendapatkan keuntungan dari biaya operasi terendah untuk kategori lorong tunggal.

Pesawat A321neo akan menggantikan armada A320 yang lebih tua dan akan memberikan manfaat yang berkelanjutan secara signifikan. Penghematan bahan bakar akan mengurangi sekitar 5.000 ton emisi karbon dioksida (CO2) per pesawat per tahun, selain dari pengurangan emisi nitrogen oksida (NOx) hingga dua digit dan berkurangnya kebisingan mesin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper