Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pandemi Bikin Banyak Rumah Mewah yang Dijual hingga 2 Tahun Mendatang

Colliers International Indonesia memproyeksikan fenomena penjualan rumah mewah akan terus terjadi sampai beberapa tahun ke depan, sepanjang belum selesainya pandemi Covid-19.
Penyelesaian sebuah perumahan mewah. / Bisnis Paulus Tandi Bone
Penyelesaian sebuah perumahan mewah. / Bisnis Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Colliers International Indonesia memproyeksikan fenomena penjualan rumah mewah akan terus terjadi sampai beberapa tahun ke depan, sepanjang belum selesainya pandemi Covid-19.

Head of Residential Services Colliers Indonesia Lenny van Es-Sinaga mengatakan bahwa fenomena penjualan rumah mewah sudah terjadi sejak tahun lalu, dan diperkirakan akan terus berlanjut sebagai efek dari pandemic.

Hal itu disebabkan oleh kondisi pandemi yang memberi dampak terhadap keuangan pemilik rumah. Terlebih, yang menjadi sorotan saat ini adalah lokasi penjualan rumah mewah dengan harga murah terjadi di kawasan elite, seperti Pondok Indah.

Menurutnya, fenomena penjualan rumah mewah diprediksi akan terjadi paling tidak sampai 2 tahun ke depan.

“Fenomena ini terjadi di tahun lalu juga, lalu sempat off. Kemudian belakangan on lagi. Memang daerah yang terlihat itu seperti Pondok Indah dan Permata Hijau yang harga tanah dan harga jualnya mahal. Itu drop lumayan jauh,” ujarnya.

Dia menjelaskan, jumlah rumah dan apartemen yang dijual selama pandemi memang mengalami peningkatan hingga 2–3 kali lipat. Dia pun memproyeksikan kondisi tersebut akan berangsur normal pada 2023.

Saat ini, kata dia, banyak pemilik rumah di kawasan elite yang menitipkan propertinya untuk dijual oleh Colliers. Akan tetapi, permintaan terhadap rumah mewah juga tidak sedikit, sehingga bisa cepat terjual. Hal itu pun membuat pihaknya sulit memprediksi penurunan harga rumah mewah di pasar secondary.

“Mengenai harga, itu tergantung pemilik rumah mau seberapa cepat rumah itu terjual. Ada yang turun 15–20 persen, dan itu tergantung pemilik. Kondisi ini akan terus berlanjut ke depan,” katanya.

Dia juga mengatakan bahwa pemulihan ekonomi bisa memunculkan persoalan tersendiri bagi pasar rumah secondary, karena harganya sulit untuk pulih setelah turun cukup dalam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper