Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Afrika Selatan Setop Penyelidikan Safeguard Impor Baja Struktur

Korea Selatan, Bahrain, India, Inggris, China, Jerman, dan Turki menempati lima posisi teratas sebagai sumber asal impor Afrika Selatan untuk produk baja struktur.
Pekerja mengecek lembaran baja di pabrik Sunrise Steel, Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (18/2).ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Pekerja mengecek lembaran baja di pabrik Sunrise Steel, Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (18/2).ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA – Afrika Selatan telah memutuskan untuk menghentikan penyelidikan tindakan pengamanan (safeguard) atas impor baja struktur atau U, I, H, L, T sections and other angles of iron or non-alloy steel pada 17 September 2021.

Keputusan tersebut selaras dengan laporan data utama yang diterbitkan International Trade Administration Commission of South Africa (ITAC) selaku otoritas penyelidik Afrika Selatan pada 28 Januari 2021.

Dalam laporan tersebut, ITAC menyampaikan tidak ditemukannya lonjakan impor produk yang bersifat recent atau terkini.

Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Wisnu Wardhana mengatakan Pemerintah Indonesia telah mengidentifikasi belum ada aktivitas ekspor produk Indonesia yang diselidiki Afrika Selatan sejak dimulainya penyelidikan pada 19 Juni 2019.

Namun, Pemerintah Indonesia tetap mengantisipasi kemungkinan hasil akhir penyelidikan.

“Walaupun belum ada catatan ekspor kita ke Afsel, Indonesia tetap mengambil langkah pengamanan akses potensi pasar ekspor Indonesia,” jelas Wisnu, dikutip dari keterangan resminya, Selasa (5/10/2021).

Wisnu menambahkan  keputusan yang diambil Afrika Selatan sudah tepat karena syarat utama pengenaan tindakan pengamanan yaitu adanya lonjakan impor yang bersifat terkini tidak terpenuhi.

Meskipun industri domestik Afrika Selatan merugi pada periode penyelidikan 2014—2019, hal tersebut tidak diakibatkan oleh faktor barang impor sehingga pengenaan tindakan pengamanan tidak diperkenankan.

Direktur Pengamanan Perdagangan Natan Kambuno menambahkan kemungkinan penghentian penyelidikan safeguard sudah dapat terbaca sejak laporan data utama dirilis ITAC.

“Kami langsung merespons untuk mendukung ITAC agar penyelidikan ini segera dihentikan karena sudah tidak lagi memenuhi syarat untuk dilanjutkan,” tekannya.

Natan juga menyampaikan peta persaingan baja struktur di Afrika Selatan tidak berubah. Korea Selatan, Bahrain, India, Inggris, China, Jerman, dan Turki menempati lima posisi teratas sebagai sumber asal impor Afrika Selatan untuk produk tersebut.

Dengan demikian, terminasi penyelidikan ini menyediakan peluang dan tantangan kompetisi yang sama bagi Indonesia untuk memasuki pasar Afrika Selatan, baik saat penyelidikan dimulai maupun saat dihentikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper