Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Airlangga Optimistis Perekonomian Tumbuh Sesuai Target 2021

Menurut Menko Airlangga, dari dalam negeri aktivitas belanja masyarakat kembali menggeliat setelah sempat tertekan akibat pengetatan pembatasan mobilitas di awal Juli lalu. Dari sisi eksternal, optimisme datang seiring naiknya harga komoditas global yang menyebabkan tren surplus neraca dagang selama 16 bulan terakhir.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan saat Bisnis Indonesia Award (BIA) 2021 di Jakarta, Rabu (15/9/2021). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan saat Bisnis Indonesia Award (BIA) 2021 di Jakarta, Rabu (15/9/2021). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis bahwa perekonomian Indonesia bisa mencapai target sebesar 3,7 persen hingga 4,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada tahun ini, 2021.

Optimisme tersebut, kata Airlangga, sesuai dengan eskpektasi pertumbuhan ekonomi domestik dan global. Dari dalam negeri, Airlangga mengatakan aktivitas belanja masyarakat kembali menggeliat setelah sempat tertekan akibat pengetatan pembatasan mobilitas di awal Juli lalu.

Dari sisi eksternal, optimisme datang peningkatan harga komoditas global yang menyebabkan tren surplus neraca dagang yang sudah berjalan selama 16 bulan berturut-turut.

Lalu, posisi cadangan devisa yang menyentuh rekor tertinggi serta kembali masuknya aliran modal asing juga memberikan harapan untuk rebound pertumbuhan ekonomi dari krisis pandemi Covid-19 sejak 2020.

"Berdasarkan berbagai kondisi perbaikan yang telah dijelaskan, pemerintah memproyeksikan ekonomi akan rebound pada tahun 2021 di kisaran 3,7 sampai 4,5 persen," kata Airlangga pada sambutannya di acara Bisnis Indonesia Award 2021, Rabu (15/9/2021).

Selain itu, Airlangga menyebut pengendalian pandemi Covid-19 yang konsisten efektif dalam menurunkan jumlah kasus Covid-19. Dia mencatat per 13 September 2021, kasus aktif Covid-19 di Indonesia telah berada di bawah 100.000, atau sebanyak 99.696 kasus. Angka tersebut sudah berada di bawah level pada Agustus lalu yang mencapai 200.000 kasus.

Strategi penanganan pandemi, kata Airlangga, juga akan menjadi syarat untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi baik di sektor hulu dan hilir. Oleh sebab itu, dia mengatakan pada sektor hulu, pemerintah akan mendorong percepatan vaksinasi, peningkatan disiplin 3M dan 3T, peningkatan jumlah testing dan tracing, serta pengendalian mobilitas masyarakat melalui PPKM.

Sementara di sisi hilir, pemerintah akan meningkatkan pelayanan fasilitas kesehatan dan pengobatan terkait dengan pandemi Covid-19.

Dari sisi fiskal, Airlangga mengatakan program PEN telah ditingkatkan menjadi Rp744,77 triliun untuk menangani aspek kesehatan, peningkatan daya beli masyarakat, membantu dunia usaha, dan perlindungan sosial melalui kartun sembako, diskon listrik, Kartu Prakerja, maupun Bantuan Subsidi Upah (BSU).

Ke depannya, Airlangga memperkirakan ekonomi bisa tumbuh tinggi. Dimulai pada 2022, dia optimistis ekonomi bisa mengalami pertumbuhan hingga 5,2 persen (yoy).

"Pascapandemi, pertumbuhan ekonomi tinggi diperlukan untuk mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan, sekaligus dalam upaya untuk mendorong Indonesia keluar dari middle-income trap," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper