Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin: Garuda Indonesia Perlu Negosiasi dengan Lessor

Kadin berharap Garuda Indonesia bisa berkomunikasi dengan pihak lessor terkait dengan restrukturisasi utang.
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia bersiap melakukan penerbangan di Bandara internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara akhir pekan lalu (8/1/2017)./Bisnis-Dedi Gunawann
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia bersiap melakukan penerbangan di Bandara internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara akhir pekan lalu (8/1/2017)./Bisnis-Dedi Gunawann

Bisnis.com, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyarankan PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) agar menjalin komunikasi yang baik dengan para pihak lessor dalam menyelesaikan perkara putusan pelunasan kewajiban oleh London Court of International Arbitration (LCIA).

Koordinator Wakil Ketua Umum (WKU) IV Bidang Peningkatan Kualitas Manusia, Ristek dan Inovasi Carmelita Hartoto yang juga membawahi sektor perhubungan mengharapkan agar Garuda Indonesia dapat menghormati keputusan yang telah dikeluarkan oleh LCIA.

Dia juga meminta maskapai pelat merah tersebut untuk memastikan bahwa perkara tersebut tidak mengganggu operasi maskapai. Emiten berkode saham GIAA harus menjalin komunikasi dengan pihak lessor untuk menyelesaikan perkara ini. Salah satu opsinya dengan tetap menawarkan skema restrukturisasi.

“Solusi jangka menegah Garuda harus benar-benar taat dalam merestrukturisasi utang. Efisiensi ketat akan menjadi fokus penting bagi maskapai nasional ini,” ujarnya, Senin (13/9/2021).

Menurut proyeksinya saat ini, Garuda hanya dapat bertahan sembari menunggu perjalanan kembali bergerak normal dengan disiplin finansial yang baik dan operasional rute yang efektif.

Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra telah mengkoordinasikan dengan kuasa hukum yang ditunjuk untuk mempertimbangkan langkah lebih lanjut yang dapat dilakukan oleh perseroan.

Atas putusan arbitrase tersebut, Irfan menyebutkan juga masih menjalin komunikasi intensif dengan Goshawk. Tujuannya agar menjajaki kesepakatan terbaik dalam upaya penyelesaian kewajiban usaha Perseroan di luar proses hukum yang telah berlangsung.

“Upaya tersebut salah satunya dilakukan dengan mempertimbangkan kemungkinan penjajakan skema restrukturisasi maupun strategi alternatif penunjang lainnya,” terangnya.

Sejauh ini, maskapai dengan jenis layanan penuh tersebut mengklaim komunikasi yang dilakukan terjalin dengan baik. Bahkan, perseroan cukup optismistis penjajakan tersebut dapat menghasilkan kesepakatan terbaik bagi seluruh pihak dengan memperhatikan aspek keberlangsungan usaha di tengah tekanan kinerja industri penerbangan di masa pandemi ini.

Perseroan juga memastikan bahwa seluruh aspek kegiatan operasional penerbangan tetap berlangsung dengan normal. Garuda akan mengoptimalkan ketersediaan layanan penerbangan yang aman, nyaman dan sehat bagi seluruh penumpang melalui penerapan protokol kesehatan pada seluruh lini operasinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper