Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Bentuk 6 Subholding, Apa Saja Tugasnya?

PT Pertamina (Persero) telah merampungkan restrukturisasinya dengan membentuk enam subholding yang akan mengurus bisnis perseroan dari hulu hingga hilir. Lalu apa saja tugas dari keenam subholding tersebut?
Gedung Pertamina./Istimewa
Gedung Pertamina./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) telah merampungkan restrukturisasinya dengan membentuk enam subholding yang akan mengurus bisnis perseroan dari hulu hingga hilir. Lalu apa saja tugas dari keenam subholding tersebut?

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan bahwa perseroan membentuk entitas yang lebih kecil untuk menjalankan tugas dan fungsi berbeda.

“Kami membagi kapal besar Pertamina dengan membuat enam kapal-kapal kecil yang disebut subholding. Ada yang bertugas hari ini, ada yang bertugas untuk transisi menjajaki di laut yang berbeda, dan ada yang harus berpindah kapalnya di lautan sebelah,” katanya melalui keterangan resmi, Jumat (10/9/2021).

Nicke menjelaskan, subholding upstream, subholding refining & petrochemical, serta subholding commercial & trading harus tetap menjalankan tugas saat ini, karena Pertamina mempunyai amanah menjaga keandalan pasokan, ketersediaan, affordability, acceptability, dan sustainability.

Hal itu pun membuat Pertamina meletakkan 55 persen investasinya di bisnis existing tersebut. Apalagi Indonesia memiliki cadangan minyak dan gas bumi yang harus dioptimalkan.

Kemudian subholding gas akan bergerak ke tengah untuk mengelola energi transisi dari fosil fuel ke gas sebagai energi baru terbarukan dengan porsi dalam bauran energi tetap di angka 22 persen hingga 25 persen.

“Dengan peningkatan demand energi lima kali lipat dalam 5 hingga 10 tahun ke depan, maka porsi gas ini harus ditingkatkan. Saat ini, Pertamina memiliki pipa gas sepanjang 24.000 kilometer dan terpanjang di Asia Tenggara. Kunci kekuatan bisnis gas adalah infrastruktur, karena gas hanya bisa ditransfer dengan pipa,” ujarnya.

Selanjutnya, subholding Power & NRE yang telah bergerak menuju energi terbarukan. Saat ini, Pemerintah telah mulai mengintegrasikan panas bumi dengan target memiliki kapasitas terpasang nomor tiga terbesar di dunia. Ke depan, Pertamina juga akan mengintegrasikan antara hulu panas bumi dengan hilir petrokimia.

Untuk mendukung kelima subholding tersebut, kata Nicke, Pertamina memiliki subholding integrated marine logistic.

Subholding ini harus ada di masa kini, di masa transisi dan di masa depan harus selalu relevan, karena Indonesia adalah negara kepulauan. Apapun energinya, kita tetap membutuhkan transportasi laut. Bahkan, sekarang integrated marine logistic ini mulai bergerak ke arah virtual pipelines,” ucapnya.

Untuk menjamin keenam subholding tersebut berjalan sesuai target, Pertamina sebagai holding akan melakukan integrasi dalam hal operasional dan komersial. Perseroan juga akan terus mengawasi tugas yang diberikan oleh negara.

Selain itu, Pertamina juga membuat Pertamina Integrated Control Command Center (PICC) untuk memastikan integrasi sumber daya manusia (SDM) dan program digitalisasi berjalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper