Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Tertekan, Penjualan Apartemen Tahun Ini Masih Bisa Tumbuh

Penjualan apartemen di dalam negeri diproyeksikan masih mampu tumbuh di tengah tekanan pandemi Covid-19. Apartemen dengan harga Rp1 miliar hingga Rp3 miliar masih cukup diminati masyarakat.
Ilustrasi bangunan gedung apartemen berdiri di dekat taman kota di Jakarta, Selasa (10/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Ilustrasi bangunan gedung apartemen berdiri di dekat taman kota di Jakarta, Selasa (10/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan apartemen di dalam negeri diproyeksikan masih mampu tumbuh di tengah tekanan pandemi Covid-19. Apartemen dengan harga Rp1 miliar hingga Rp3 miliar masih cukup diminati masyarakat.

Director Leads Property Darsono Tan mengatakan bahwa penjualan apartemen tahun ini masih bisa lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Meski demikian, hanya apartemen untuk segmen tertentu yang akan tumbuh karena terdampak pandemi.

“Untuk membeli apartemen hanya segmen tertentu saja,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (3/9/2021). 

Darsono menuturkan, apartemen dengan rentang harga Rp1 miliar hingga Rp3 miliar menjadi yang paling diminati masyarakat saat ini. Meski begitu, persaingan apartemen di rentang harga tersebut memiliki persaingan yang cukup ketat.

Menurutnya, apartemen dengan rentang harga Rp4 miliar hingga Rp10 miliar menjadi segmen berikutnya yang diminati masyarakat.

Adapun, sepanjang tahun ini tidak ada proyek baru apartemen atau kondominium yang akan diluncurkan. Hal tersebut disebabkan oleh para pengembang masih menunggu dan melihat perkembangan di pasar sebelum memutuskan untuk meluncurkan produk terbarunya.

Secara kumulatif, pasokan kondominium saat ini sebanyak 256.394 unit. Suplai pasokan kondominium yang paling besar berada di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan yang masing-masing sebesar 20 persen, lalu diikuti oleh Jakarta Pusat 18 persen, Jakarta Utara 17 persen, Jakarta Timur 13 persen, dan area Central Business District (CBD) 12 persen.

“Penjualan kondominium di kuartal II/2021 meningkat 0,2 persen secara kuartalan. Para konsumen mencari kondominium yang memiliki pembayaran fleksibel, cicilan panjang, harga yang memiliki diskon, dan memanfaatkan stimulus insentif pemerintah berupa PPN,” ucapnya.

Darsono menambahkan, banyak masyarakat yang membeli kondominium untuk dijadikan tempat isolasi mandiri dan sarana investasi.

Hal itu pun membuat banyak masyarakat yang beralih melirik rumah tapak dibandingkan dengan apartemen atau kondominium.

“Memang pengembang kondominium harus banyak memberikan gimmick dan memanfaatkan stimulus pemerintah untuk apartemen agar dapat menarik konsumen,” jelasnya" tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper