Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor-Impor Turun di Awal Kuartal III/2021, BPS Sinyalkan Perlambatan Ekonomi

Kepala BPS mengungkapkan sejumlah indikator menunjukkan adanya perlambatan pada kuartal III/2021 adalah ekspor, impor, dan Indeks Manajer Pembelian atau Purchasing Manager’s Index (PMI).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono pada rilis data Indeks Harga Konsumen Juni 2021, Kamis (7/1/2021)/ BPS
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono pada rilis data Indeks Harga Konsumen Juni 2021, Kamis (7/1/2021)/ BPS

Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengungkapkan adanya kekhawatiran terhadap capaian kinerja ekonomi pada kuartal III/2021. Terutama, setelah lonjakan pertumbuhan di kuartal II/2021 yang mencapai 7,07 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

“Berbagai indikator sampai triwulan II ini menunjukkan arah pemulihan, namun demikian, yang perlu mendapatkan perhatian kita semua adalah bagaimana capaian pada triwulan III/2021,” jelas Margo pada Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (30/8/2021).

Sejumlah indikator, kata Margo, menunjukkan adanya perlambatan pada kuartal III/2021 adalah ekspor, impor, dan Indeks Manajer Pembelian atau Purchasing Manager’s Index (PMI).

Margo mencatat nilai ekspor Juli 2021 mencapai US$17,70 miliar atau turun 4,53 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) dari Juni 2021. Namun, dibandingkan dengan Juli 2020, nilai ekspor naik 29,32 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Selain itu, nilai impor Juli 2021 mencapai US$15,11 miliar atau turun 12,2 persen (mtm) dibandingkan dengan Juni 2021. Sementara dibandingkan pada bulan yang sama di 2020, impor naik mencapai 86,93 persen (yoy).

Pada sisi PMI, IHS Markit mencatat PMI Manufaktur Indonesia Juli 2021 anjlok sebesar 40,1 atau turun drastis dari 53,5 pada Juni 2021. Penurunan kinerja itu disebabkan oleh lonjakan kasus Covid-19 yang menyebabkan adanya PPKM Darurat di awal Juli, lalu dilanjutkan dengan PPKM level 4.

“Ekspor bulan Juli sudah menunjukkan penurunan kalau dibandingkan bulan sebelumnya. Impor juga demikian. PMI kita juga di bawah 50 yang menunjukkan ekspektasi sektor industri [mengalami] perlambatan,” jelasnya.

Sementara itu, BPS juga mencatat potensi produksi padi pada kuartal III/2021 lebih rendah dari produksi pada kuartal II/2021, dan kuartal III/2020.

“Produksi padi ini menjadi penting karena kalau kita lihat dari share terhadap sektor pertanian kurang lebih 13 persen. Jadi ini akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi sektor pertanian, yang selama ini juga menjadi katup pengaman untuk ekonomi kita,” jelasnya.

Adapun, pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kuartal III/2021 berada di kisaran 4 persen-5,7 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper