Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Kucurkan Puluhan Miliar untuk Kendalikan Banjir di Samarinda

Kota Samarinda rentan dengan bencana banjir lantaran topografinya yang relatif datar.
Ilustrasi Sungai Karang Mumus./Istimewa
Ilustrasi Sungai Karang Mumus./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan diperlukan normalisasi dan pengendalian debit banjir pada sungai Karang Mumus, Samarinda, Kalimantan Timur. Hal tersebut dinilai penting untuk menghindari luapan di Sungai Mahakam yang memotong Kota Samarinda.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Kementerian PUPR Harya Muldianto mengatakan bahwa Kota Samarinda rentan dengan bencana banjir lantaran topografinya yang relatif datar.

Selain itu, kapasitas tampung Sungai Karang Mumus yang bermuara di Sungai Mahakam sudah berkurang.

“Perlu upaya untuk memotong puncak banjir di hulu, di antaranya dengan cara membangun kolam retensi, memperlebar kapasitas alur sungai, dan juga diupayakan menyimpan air di hulu dengan waduk atau bendungan,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (24/8/2021).

Oleh karena itu, Harya menyampaikan, pihaknya akan melakukan normalisasi Waduk Benanga yang berkapasitas tampung hingga 1,49 juta meter kubik.

Menurutnya, waduk tersebut dapat mereduksi debit banjir di daerah aliran sungai (DAS) Karang Mumus sekitar 20 persen.

Namun demikian, saat ini kapasitas tampung waduk tersebut telah berkurang menjadi sekitar 670.000 meter kubik pada 2019.

Harya berujar, pihaknya telah melakukan pengerukan sedimen, pembersihan gulma, dan menambah kapasitas tampung Waduk Benanga sebanyak 211.000 meter kubik.

Penambahan kapasitas tersebut terbagi menjadi dua tahap, yakni sebesar 11.726 meter kubik pada 2020 dan 99.303 meter kubik pada 2021.

Pengerukan pada 2020 dilakukan oleh PT Nabila Jaya Karya senilai Rp19,27 miliar, sedangkan pengerukan kedua dikerjakan PT Insan Cita Karya dengan kontrak Rp16,32 miliar.

Harya mengatakan, pihaknya masih harus menambah kapasitas tampung waduk tersebut dengan mengeruk sedimen sebanyak 700.000 meter kubik dalam waktu dekat.

“Sedimen yang dikeruk ditempatkan di tempat tampungan sedimen yang lokasinya terpisah dengan area genangan waduk,” ucapnya.

Selain normalisasi waduk, pihaknya juga memperkuat tebing Sub-DAS Karang Mumus sepanjang 519 meter. Proyek tersebut dikerjakan oleh PT Permatanusa Setiahati dengan kontrak senilai Rp33,16 miliar.

Terakhir, Harya tengah memperkuat tanggul sepanjang 575 meter pada DAS Karang Mumus di segmen Perumahan Griya Mukti oleh PT Bindamara Bandealit kontrak senilai Rp5,32 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper