Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diarahkan Tepat Sasaran, Subsidi LPG 3 Kg dan Listrik Bakal Berbasis DTKS Tahun Depan

Pelaksanaan transformasi subsidi energi akan dilakukan secara bertahap.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (dalam layar) disaksikan Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Y. Benyamin memberikan pemaparan dalam webinar  Mid Year Economic Outlook 2021: Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Stimulus, Relaksasi dan Vaksinasi di Jakarta, Rabu (7/7/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (dalam layar) disaksikan Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Y. Benyamin memberikan pemaparan dalam webinar Mid Year Economic Outlook 2021: Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Stimulus, Relaksasi dan Vaksinasi di Jakarta, Rabu (7/7/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pemerintah ingin subsidi energi tahun depan lebih tepat sasaran. Ada beberapa kebijakan yang dilakukan.

“Mengarahkan pelaksanaan kebijakan subsidi LPG tabung 3 Kg dan subsidi listrik menjadi subsidi berbasis DTKS [data terpadu kesejahteraan sosial] secara bertahap,” katanya melalui konferensi pers virtual, Senin (16/8/2021).

Sri menjelaskan bahwa pemerintah lalu akan melanjutkan pemberian subsidi tetap solar Rp500 per liter. Bantuan terakhir adalah mendorong pengembangan energi baru terbarukan yang lebih efisien.

Oleh karena itu, pelaksanaan transformasi subsidi energi akan dilakukan secara bertahap. Pemerintah sadar hingga tahun depan masih merupakan masa pemulihan ekonomi.

“Sehingga ini sangat ditentukan oleh timingnya adalah sisi kecepatan dan penguatan dari pemulihan ekonomi,” jelasnya.

Berdasarkan rencana tersebut, pemerintah menganggarkan subsidi energi tahun depan sebesar Rp134 triliun. Ini meningkat 4,3 persen dari perkiraan tahun 2021.

Tahun ini, anggaran pendapatan dan belanja negara mengalokasikan Rp110,5 triliun untuk bantuan energi. Angka tersebut lalu berubah naik menjadi Rp128,5 triliun berdasarkan proyeksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper