Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

India Targetkan Anggaran Infrastruktur US$1,4 Triliun untuk Dorong Pertumbuhan

India berencana untuk menarik investasi manufaktur untuk mendukung ekonomi pascapandemi karena bersaing untuk rantai pasokan global yang ingin keluar dari China.
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama PM India Narendra Modi menyapa anak-anak  saat kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (30/5/2018)./Reuters-Darren Whiteside
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama PM India Narendra Modi menyapa anak-anak saat kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (30/5/2018)./Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA - India menargetkan untuk menginvestasikan 100 triliun rupee (US$1,35 triliun) dalam infrastruktur untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.

Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan target itu pada peringatan ke-75 Kemerdekaan negara itu, Minggu (15/8/2021). Investasi akan dilakukan di sektor logistik untuk membantu mengintegrasikan beragam moda transportasi negara itu.

“Ini akan memangkas waktu perjalanan dan meningkatkan produktivitas industri. Ini akan membantu membuat industri India kompetitif secara global dan mengembangkan zona ekonomi masa depan," kata Modi dalam pidatonya, dilansir Bloomberg.

India berencana untuk menarik investasi manufaktur untuk mendukung ekonomi pascapandemi karena bersaing untuk rantai pasokan global yang ingin keluar dari China.

Modi pekan lalu menyerukan target ekspor US$400 miliar tahun keuangan ini setelah angka tahun lalu turun 7,2 persen menjadi US$290,6 miliar. Pemerintah juga telah mendorong rasionalisasi undang-undang perburuhan, berusaha mereformasi pertanian dan mengubah undang-undang perpajakan di tengah meningkatnya risiko terhadap pertumbuhan, termasuk inflasi.

Modi juga akan mengurangi impor energi India dalam 25 tahun ke depan sebagai bagian dari tujuan efisiensi karbon.

“Agar India mandiri, sangat penting untuk menjadi mandiri secara energi. India akan menjadi mandiri energi pada hari kemerdekaannya yang ke-100,” katanya.

Peta jalan menuju kemandirian energi termasuk menjadikan India sebagai pusat global untuk hidrogen hijau dan bertujuan agar jalur kereta apinya menjadi penghasil emisi karbon nol bersih pada 2030.

India, konsumen energi dan importir minyak terbesar ketiga di dunia, membeli 85 persen dari kebutuhan minyaknya dan membayar 12 triliun rupee per tahun untuk impor energi, kata Modi, seraya menambahkan bahwa pemerintah berfokus pada perluasan bahan bakar berbasis gas dan berbasis listrik. mobilitas.

Dengan investor global yang semakin membatasi dukungan kepada perusahaan yang berkontribusi terhadap jejak karbon, pemerintah Modi memberi insentif kepada bisnis India untuk sepenuhnya beralih ke energi terbarukan dari operasi yang didominasi bahan bakar fosil.

India berencana untuk memperluas kapasitas energi terbarukan hampir lima kali lipat pada tahun 2030 untuk memenuhi target dekarbonisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper