Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN Bayar US$45 Juta Untuk Akuisisi Pemasok Listrik Blok Rokan

Nilai akuisisi tersebut jauh di bawah dari nilai tender yang semula dipatok oleh pihak Chevron, yakni sebesar US$300 juta.
Fasilitas produksi Blok Rokan, Minas, Riau. Dok: SKK Migas
Fasilitas produksi Blok Rokan, Minas, Riau. Dok: SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA — PT PLN (Persero) mengungkapkan nilai akuisisi PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) yang menjadi pemasok listrik di Blok Rokan, sebesar US$45 juta.

“Kami akuisisi dengan nilai US$45 juta,” ujar Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril singkat kepada Bisnis, Senin (9/8/2021).

Nilai akuisisi tersebut jauh di bawah dari nilai tender yang semula dipatok oleh pihak Chevron, yakni sebesar US$300 juta.

Seperti diketahui, PLN telah menandatangani sales and purchase agreement (SPA) atau perjanjian jual beli 100 persen saham MCTN yang dimiliki oleh Chevron Standard Limited (CSL) pada 6 Juli 2021 lalu.

MCTN merupakan perusahaan yang mengelola pembangkit listrik di Blok Rokan, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) North Duri Cogen berkapasitas 300 megawatt (MW) dan uap 265 MBSPD.

Adapun, kebutuhan dana akuisisi MCTN akan dipenuhi dari dana internal PLN. Sebelumnya, Bob juga memastikan dana internal PLN mencukupi untuk mengakuisisi MCTN, karena pendapatan PLN per bulan bisa mencapai Rp21 triliun.

Melalui akuisisi ini, PLN akan meneruskan pengoperasian PLTG North Duri Cogen untuk menjamin ketersediaan suplai listrik dan uap ke Blok Rokan selama 3 tahun masa transisi.

“Jangka pendek kami gunakan listrik dari pembangkit yang selama ini sudah pasok listrik ke Rokan, sambil 3 tahun ini kami menyiapkan jaringan listrik untuk menghubungkan WK Rokan dengan sistem kelistrikan Sumatra,” kata Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini melalui keterangan tertulisnya.

Selanjutnya, untuk layanan permanen pasokan listrik jangka panjang, PLN akan menyiapkan interkoneksi sistem kelistrikan pada Blok Rokan dengan sistem kelistrikan Sumatra dengan kapasitas 400 MW.

“PLN juga akan mengambil dari Sistem Sumatra yang sudah cukup besar kesediaan dayanya dan sistemnya, baik di suplai dari sistem selatan maupun utara melalui sistem 275 KV dan akan menjadi 500 KV,” jelas Zulkifli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper