Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2021, Pertamina NRE Kantongi Laba Rp798 Miliar

Pada 2030 Pertamina menargetkan energi baru dan terbarukan (EBT) mencapai 17 persen dalam portfolio bisnisnya.
Pengecekan rutin pembangkit listrik tenaga panas bumi milik PT. Pertamina Geothermal Energy/JIBI-Nurul Hidayat
Pengecekan rutin pembangkit listrik tenaga panas bumi milik PT. Pertamina Geothermal Energy/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) mengantongi laba bersih senilai Rp798 miliar sepanjang semester I/2021. Capaian itu disebut melebihi target yang ditetapkan.

Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro mengatakan perseroan mencatatkan pendapatan, EBITDA, dan laba bersih PNRE  pada semester I/2021 masing-masing mencapai US$181 juta, US$152 juta,  dan US$57 juta.

Pada kinerja operasi sejumlah capaian positif juga berhasil dicatatkan oleh PNRE, di mana produksi listrik mencapai 2.273 GWh. Dia mengatakan catatan pendapatan mencapai 101 persen dari RKAP semester I/2021, EBITDA 117 persen, dan laba 152 persen.

"Kami selalu berupaya mengedepankan operational excellence untuk mencapai target yang ditentukan. Karena kami juga bercita-cita untuk mendukung pemerintah mewujudkan transisi energi di Indonesia," ujarnya seperti dikutip dalam keterangan resminya, Rabu (4/8/2021).

Danu menjelaskan bergulirnya restrukturisasi di tubuh Pertamina mengantarkan PNRE sebagai subholding yang memimpin Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan Jawa Satu Power (JSP) serta Jawa Satu Regas (JSR). Dengan restrukturisasi, Pertamina semakin menggenjot laju transisi energi.

Pada 2030 Pertamina menargetkan energi baru dan terbarukan (EBT) mencapai 17 persen dalam portfolio bisnisnya. Secara konsolidasi, transisi energi pada 2026 ditargetkan kapasitas terpasang mencapai 10 GW, yang terdiri atas 6 GW gas to power, 3 GW energi terbarukan, dan 1 GW energi baru.

Adapun untuk energi panas bumi memiliki kapasitas terpasang mencapai 672 MW dan ditargetkan pada 2026 mencapai 1,1 GW. Sementara itu, yang termasuk di dalam pengembangan energi baru antara lain hidrogen, EV battery, dan carbon capture utilization and storage (CCUS). 

"Untuk mencapai target tersebut, PNRE akan melakukan kolaborasi dengan mitra-mitra strategis, khususnya pengembangan energi baru seperti hidrogen dan CCUS yang teknologinya juga relatif masih baru. Saat ini kami tengah mengembangkan blue hydrogen dan green hydrogen," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper