Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manufaktur Berorientasi Ekspor Mesti Dibuka 100%, Ini Alasannya

Pelaku usah meminta industri yang menunjang ekspor dibuka 100 persen. Arsjad Rasyid, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengatakan ada tiga aspek yang mesti diperhatikan dan dipadukan oleh Pemerintah di tengah situasi saat ini yakni kesehatan, ekonomi serta sosial.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid, Kamis (1/7/2021). - Antara/Harianto.rn
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid, Kamis (1/7/2021). - Antara/Harianto.rn

Bisnis.com,JAKARTA- Pelaku usah meminta industri yang kritikal, esensial dan menunjang ekspor agar dibuka 100 persen dengan catatan seluruh pekerja telah divaksin dan menerapkan protokol kesehatan ketat agar Indonesia bisa mengambil posisi dana rantai pasok global seiring sedang menanjaknya permintaan global terhadap berbagai komoditas Indonesia.

Arsjad Rasyid, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengatakan bahwa terdapat tiga aspek yang mesti diperhatikan dan dipadukan oleh pemerintah di tengah situasi saat ini yakni kesehatan, ekonomi, serta sosial.

Menurutnya, agar aspek sosial masyarakat terjaga maka roda perekonomian mesti bergulir dengan mengedepankan penerapan disiplin protokol kesehatan.

“Pada kuartal kedua tahun ini ekspor kita baik sekali. Harapannya manufaktur yang esensial, kritikal dan berorientasi ekspor dibuka 100 persen dengan catatan pengusaha harus pastikan seluruh pekerja telah vaksin dan protokol kesehatan . Kalau tidak vaksin 100 persen, akan sulit sekali,” tuturnya, dalam acara Dialog Ekonomi Bersama Menteri Perdagangan M. Luthfi, Kamis (5/8/2021).

Menurutnya industri yang esensial dan berorientasi ekspor perlu dibuka agar Indonesia bisa mengambil posisi dana rantai pasok global mengingat saat ini permintaan global terhadap berbagai komoditas yang dihasilkan oleh Indonesia, sedang menanjak.

Dia juga menyoroti angka retail yang naik. Hal ini menandakan kepercayaan komsumen turut meningkat. Karena itu, pihaknya menganjurkan agar pusat retail dibuka dengan persyaratan para pengunjung mesti menunjukkan kartu vaksin sebagai syarat untuk memasuki pusat perbelanjaan, di samping itu para pekerja di pusat perbelanjaan juga turut divaksin.

Menurutnya ide mengenai cash for vaccine patut dipertimbangkan dan merupakan suatu terobosan yang baik. Kadin, tuturnya, pernah menggelar vaksinasi massal terhadap publik dengan insentif beras dan mendapatkan animo yang luas dari masyarakat.

Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kuartal kedua 2021, pertumbuhan ekonomi meningkat 7,07 persen dibandingkan kuartal yang sama setahun sebelumnya.

Di bidang perdagangan, terdapat 2 indikator utama yang memengaruhi pertumbuhan yakni pertama, perdagangan mobil, sepeda motor, dan reparasinya yang tumbuh 37,88 persen.

Menurut Menteri Perdagangan, M. Luthfi, pertumbuhan disebabkan peningkatan penjualan mobil yang didorong oleh adanya program relaksasi PPnBM. Indikator berikutnya adalah kinerja perdagangan besar dan eceran, bukan mobil dan sepeda motor yang mengalami pertumbuhan sebesar 4,77 persen

Pertumbuhan tersebut merupakan pencapaian tertinggi di sektor perdagangan sejak anjlok hingga ke ke level -7,59 persen pada kuartal I/2020. Setelah itu, tren positif terus dialami sektor perdagangan sampai dengan kuartal I/2021 meskipun masih berada di zona negatif, yakni -1,23 yoy.

Apabila dilihat secara lebih terperinci, pertumbuhan paling agresif dialami oleh sektor perdagangan mobil, sepeda motor, dan reparasinya.

Pada kuartal kedua tahun lalu, perdagangan mobil, sepeda motor, dan reparasinya tumbuh negatif sebesar -29,74 persen. Sementara itu, sektor perdagangan besar dan eceran, bukan mobil dan sepeda motor tidak mengalami keterpurukan yang sama. Pada periode yang sama tahun lalu, sektor tersebut tumbuh negatif sebesar 2,54 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper