Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran Kurangi Emisi Karbon Bengkak, Sri Mulyani Siapkan Rp3.779 Triliun

Sri Mulyani menjelaskan bahwa dari sisi kebutuhan investasi, dibutuhkan US$365 miliar untuk menurunkan emisi karbon.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sambutan acara virtual saat acara Bisnis Indonesia Award di Jakarta, Senin (14/12/2020). Bisnis/Abdurachman
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sambutan acara virtual saat acara Bisnis Indonesia Award di Jakarta, Senin (14/12/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pemerintah berupaya mengurangi emisi gas karbon untuk mengatasi perubahan iklim. Anggarannya kini ditambah dari rencana sebelumnya.

“Salah satu hitungan adalah Rp3.561 triliun sampai 2030. Bahkan angka itu direvisi jadi Rp3.779 triliun. Lebih tinggi lagi,” katanya pada sambutan webinar, Rabu (4/8/2021).

Sri Mulyani menjelaskan bahwa dari sisi kebutuhan investasi, dibutuhkan US$365 miliar untuk menurunkan emisi karbon.

Sementara itu, dana yang bisa disanggupi pemerintah melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 26 persen dari total tersebut.

“Ini artinya bagaimana kita bisa mendesain policy dan framework sehingga kerja sama public private dan nasional serta global bisa diterjemahkan sehingga financial gap bisa dipenuhi dan komitmen climate change bisa tercapai,” jelasnya.

Sebagai negara yang telah meratifikasi Paris Agreement dan dituangkan dalam Nationally Determined Contributions (NDC), Indonesia berkomitmen mengurangi emisi sebesar 29 persen dengan usaha sendiri dan sampai dengan 41 persen dukungan internasional.

Untuk mencapai penurunan maksimal, Sri Mulyani menuturkan bahwa dibutuhkan investasi US$479 miliar. Di sisi lain, yang disanggupi pemerintah melalui APBN terbatas.

“Ini adalah sebuah tantangan yang tidak hanya melihat kepada diri pemerintah, yaitu regulasi dan policy tapi bagaimana policy kita bisa menghasilkan kerja sama yang kredibel,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper