Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Ekspor Lebih Banyak Produk Canggih di Tengah Perang Dagang

China berada di peringkat ke-16 secara global dalam kompleksitas ekspornya pada 2019, naik tiga tempat di depan negara-negara termasuk Irlandia sejak dimulainya perang dagang pada 2018, menurut sebuah studi baru oleh Growth Lab Universitas Harvard.
Pekerja berada di depan peti kemas yang ditumpuk di Pelabuhan Yangshan Deepwater, Shanghai, China, Senin (23/3/2020). Bloomberg/Qilai Shenn
Pekerja berada di depan peti kemas yang ditumpuk di Pelabuhan Yangshan Deepwater, Shanghai, China, Senin (23/3/2020). Bloomberg/Qilai Shenn

Bisnis.com, JAKARTA - Arus ekspor barang teknologi China meningkat meski di tengah perang dagang dengan Amerika Serikat. Menurut peringkat terbaru, ekonomi China akan tumbuh lebih cepat daripada India selama dekade berikutnya.

China berada di peringkat ke-16 secara global dalam kompleksitas ekspornya pada 2019, naik tiga tempat di depan negara-negara termasuk Irlandia sejak dimulainya perang dagang pada 2018, menurut sebuah studi baru oleh Growth Lab Universitas Harvard.

Indeks tersebut mengukur keragaman dan kecanggihan teknologi barang yang diekspor suatu negara serta volume ekspornya. AS berada di peringkat ke-11, dengan kesenjangan antara dua ekonomi terbesar dunia lebih dari setengahnya selama dekade terakhir.

Tim Cheston, manajer riset senior di Growth Lab menyatakan data menunjukkan China mampu meningkatkan peringkatnya dengan mengekspor ke wilayah lain di tengah tarif AS.

"Ada langkah mahir oleh China untuk mendiversifikasi tujuan ekspornya untuk elektronik ke Eropa dan tempat lain,” katanya, dilansir Bloomberg, Rabu (4/8/2021).

Data yang mencakup pandemi virus Corona belum tersedia, tetapi mungkin telah semakin menaikkan peringkat negara itu karena lonjakan ekspor China. Data 2019 diperbarui minggu lalu.

"Ada tanda-tanda bahwa China akan terus mendapatkan pangsa pasar di sektor-sektor karena mampu menjaga produksi tetap berjalan," tambah Cheston.

Namun demikian, peringkat tinggi tidak menjamin pertumbuhan ekonomi yang cepat. Jepang telah menduduki peringkat teratas selama 19 tahun berturut-turut, sementara juga mencatatkan pertumbuhan yang lamban.

Sebaliknya, kesenjangan antara kecanggihan ekspor suatu negara dan tingkat PDB per kapita saat ini adalah prediktor terkuat dari ekspansi ekonomi suatu negara di masa depan, menurut Growth Lab.

Kinerja ekspor China kontras dengan tetangganya yang hampir sama padatnya tetapi kurang mampu, India, yang peringkatnya pada 2019 berada di urutan ke-43 meskipun ada dorongan “Make in India” dari pemerintah.

"Dalam beberapa tahun terakhir kami telah melihat India jatuh, umumnya mengalami stagnasi dalam hal pengembangan ekspor,” kata Cheston.

Itu menunjukkan bahwa dalam hal pertumbuhan ekonomi China akan melampaui India selama 10 tahun ke depan.

Karena China telah bergerak di depan negara-negara yang lebih maju dalam peringkat, mereka menghadapi tantangan yang lebih besar dalam mempertahankan kemajuannya.

"Ekspor China sekarang hampir memenuhi semua area produk global yang diketahui. China sekarang harus beralih dari mengambil pengetahuan dari seluruh dunia menjadi inovasi sejati, itu akan menjadi tantangan besar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper