Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dirut KAI Susun Strategi Keuangan Hadapi Semester II/2021

KAI tengah menyiapkan strategi untuk menjaga kinerja keuangan pada semester II/2021.
Suasana sepi terlihat di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (24/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Suasana sepi terlihat di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (24/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI tetap optimistis kondisi keuangan pada Semester II/2021 akan lebih baik kendati mengalami kerugian hingga Rp454 miliar pada Semester I/2021.

Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengaku sudah melakukan evaluasi terkait kinerja perseroan pada Semester I/2021. Pihaknya juga akan segera melakukan pembahasan kondisi keuangan dalam rapat kerja bersama seluruh jajaran KAI.

"Namun sesuai dengan prognosa yang kemarin kita bahas, ini arahnya sih kita tidak akan jauh daripada rencana kerja kami sehingga harapannya di 2021 ini bisa lebih baik dibandingkan dengan rencana kerja 2021," ungkap Didiek kepada Bisnis.com, Sabtu (31/7/2021).

Dia tidak menampik bila di dalam rencana kerja perseroan masih akan mencatatkan kerugian. Namun, jika berkaca pada kinerja sampai dengan Juni 2021, Didiek cukup optimistis bahwa di tahun ini kondisi keuangan akan tetap terjaga.

"Kalau kami lihat kinerja sampai dengan Juni, walaupun kita mengalami kerugian namun demikian EBITDA kami sudah positif. Artinya kemampuan kereta api sudah baik," ujarnya.

Lebih lanjut Didiek menegaskan akan terus melakukan sejumlah proyek strategis perseroan salah satunya terkait dengan capital expenditure (capex). KAI tetap menjaga EBITDA yang menjadi modal perseroan untuk membangun prasarana dan sarana dalam rangka membangkitkan angkutan barang.

"Jadi walaupun kondisi KAI mengalami kerugian masih bisa menyerap EBITDA sehingga proyek capex dan strategis tetap berjalan," sebutnya.

Sebelumnya, KAI mencatatkan kerugian hingga Rp454 miliar selama Semester I/2021. Hal tersebut lantaran terjadinya penurunan jumlah penumpang yang sangat signifikan mulai dari awal pandemi memasuki Tanah Air.

Secara tata kelola keuangan, Didiek mengaku perseroan telah melakukan upaya efisiensi yang maksimal kendati mencatatkan kerugian sampai dengan Rp454 miliar pada Juni 2021 dari pemerincian pendapatan Rp7,2 triliun dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp7,7 triliun.

Dia juga menegaskan bahwa KAI tidak tinggal diam dengan kondisi tersebut. Meskipun angkutan penumpang mengalami penurunan, operasional angkutan barang justru menjadi penyelamat di masa pandemi.dari 50.000 kilometer, termasuk salah satu yang terpanjang di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper