Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

United Tractors (UNTR) Yakin Bakal Jual 2.500 Unit Komatsu

Sepanjang semester I/2021, United Tractors telah menjual 1.361 unit komatsu. Perolehan itu melonjak 59,5 persen dibandingkan dengan penjualan enam bulan pertama 2020.
Alat berat merek Komatsu. /Istimewa
Alat berat merek Komatsu. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku industri alat berat, PT United Tractors Tbk. (UNTR) optimistis tahun ini akan mencapai penjualan alat berat merk Komatsu sebesar 2.500 unit sampai akhir tahun.

Angka tersebut terbilang optimistis karena jika dibandingkan tahun lalu akan ada kenaikan 66,2 persen dari penjualan 2020 yang sebanyak 1.564 unit.

Corporate Secretary United Tractors Sara K. Loebis mengatakan selain prospek pertambangan, target tahun ini juga sudah berdasakan pertimbangan operasional yang bisa dilakukan perseroan. Pasalnya, ada kewajiban protokol kesehatan ketat yang harus dipatuhi saat ini.

"Kami optimis dan akan tetap menjalankan strategi fokus pada layanan prima bagi customer di setiap sektor," katanya kepada Bisnis, Kamis (29/7/2021).

Sara menyebut sepanjang semester I/2021, perseroan telah menjual 1.361 unit komatsu. Perolehan itu melonjak 59,5 persen dibandingkan dengan penjualan enam bulan pertama 2020 sebesar 853 unit.

Dari penjualan alat berat itu, sebanyak 46 persen untuk sektor pertambangan, 29 persen untuk konstruksi, 15 persen untuk kehutanan, dan 10 persen untuk agro selama satu semester 2021.

Meski demikian, pangsa pasar alat berat perseroan pada semester I/2021 turun menjadi 22 persen dibandingkan dengan semester I/2020 sebesar 33 persen.

Menurut Sara pangsa pasar perseroan tergerus saat ini akibat berbagi dengan kehadiran merek-merek alat berat lain yang banyak memasuki sektor industri, khususnya tipe alat berat ukuran kecil dan menengah.

"Namun kami meyakini alat berat tidak melulu hanya mengenai penjualan unitnya saja, melainkan juga layanan product support yang baik. Jadi dengan strategi layanan prima kami yakin akan mampu menjaga dan meningkatkan pangsa pasar," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ipak Ayu
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper