Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres Akui Industri Halal RI Masih Kalah dari Malaysia, Bahkan Brasil

Indonesia membelanjakan US$173 miliar atau 12,6 persen dari pangsa pasar produk makanan halal dunia pada 2018. Bagaimana dengan Malaysia dan Brasil
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan pernyataan pers lewat telekonferensi dengan wartawan dari rumah dinas wapres di Jakarta, Senin (8/6/2020)/Antara
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan pernyataan pers lewat telekonferensi dengan wartawan dari rumah dinas wapres di Jakarta, Senin (8/6/2020)/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengakui Indonesia belum maksimal di sektor industri produk halal ketimbang negara tetangga seperti Malaysia, bahkan negara yang bukan mayoritas muslim seperti Brasil.

Hal ini diungkapkan saat Konferensi Ekonomi, Bisnis, dan Keuangan Islam Nusantara di UNISNU Jepara secara virtual pada Rabu (28/7/2021).

Sayangnya, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia belum mampu memanfaatkan potensinya secara optimal seperti Malaysia, bahkan Brasil dengan penduduk muslim minoritas. Terutama dalam menjadikan dirinya sebagai produsen makanan halal terbesar di dunia," tulisnya di akun Twitter resminya, @Kiyai_MarufAmin.

Menurut Global Islamic Economic Report pada 2019, negara Brasil tercatat sebagai negara dengan nilai ekspor produk makanan dan minuman halal terbesar yang mempunyai mencapai US$5,5 mililar, disusul Australia US$2,4 miliar.

Sementara itu, Indonesia justru menjadi konsumen produk halal terbesar di dunia. "Jangankan sebagai produsen dan menjadi pemain global, untuk memenuhi kebutuhan makanan halal domestik saja kita masih harus impor," katanya.

Indonesia membelanjakan US$173 miliar atau 12,6 persen dari pangsa pasar produk makanan halal dunia pada 2018.

Untuk itu, pemerintah terus berupaya mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, termasuk kegiatan usaha syariah baik skala besar maupun kecil.

Pengembangan usaha skala mikro dan kecil, termasuk usaha keuangan dapat menjadi bagian dari rantai nilai industri halal global serta untuk memacu pertumbuhan usaha dan peningkatan ketahanan ekonomi umat.

Wapres mengatakan upaya penting lainnya adalah kebijakan yang pro-UMKM seperti penyederhanaan perizinan dan pembinaan, program kemitraan usaha kecil dengan usaha besar, serta fasilitasi sertifikasi halal sesuai standar BPJPH, dan fatwa MUI.

Guna mendukung ekosistem halal, pemerintah juga telah menetapkan tiga kawasan industri halal, yaitu Modern Cikande Industrial Estate di Serang, Banten, Safe n Lock Halal Industrial Park di Sidoarjo, Jawa Timur, dan Bintan Inti Halal Hub di Bintan, Kepulauan Riau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper