Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Inti Singapura Juni 2021 Turun Tipis, Otoritas Ingatkan Dampak Pembatasan Covid-19

Hal ini mencerminkan penurunan lebih tajam pada biaya ritel dan barang-barang lainnya. Meski begitu, Juni 2021 adalah bulan kelima inflasi inti tumbuh positif secara berturut-turut.
Marina Bay, Singapura. /stb.gov.sg
Marina Bay, Singapura. /stb.gov.sg

Bisnis.com, JAKARTA - Inflasi inti Singapura turun menjadi 0,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Juni 2021, sedikit lebih rendah dari kenaikan bulan sebelumnya May 2021 yaitu 0,8 persen.

Monetary Authority of Singapore (MAS) atau Otoritas Moneter Singapura dan Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura pada Jumat (23/7/2021), mencatat harga konsumen terus meningkat pada Juni 2021 namun pada kecepatan yang sedikit lebih lambat. Hal ini mencerminkan penurunan lebih tajam pada biaya ritel dan barang-barang lainnya.

Meski begitu, Juni 2021 adalah bulan kelima inflasi inti tumbuh positif secara berturut-turut.

Consumer Price Index (CPI) atau Indeks Harga Konsumen (IHK) naik 2,4 persen (yoy) pada Juni 2021 seperti halnya pada bulan sebelumnya.

“Hal ini disebabkan oleh inflasi yang lebih tinggi pada transportasi pribadi dan akomodasi yang secara luas mengimbangi penurunan tajam dalam harga ritel dan barang-barang lainnya,” jelas Otoritas Moneter Singapura seperti yang dilansir dari Channel News Asia, Jumat (23/7/2021).

Adapun, harga ritel dan barang-barang lainnya turun lebih tajam sebesar 1,8 persen (yoy) pada Juni 2021 yang sebagian besar disebabkan oleh penurunan lebih tajam pada harga pakaian dan alas kaki.

Selain ritel, harga makanan serta listrik dan gas juga mengalami penurunan pada Juni 2021, meskipun turun tipis.

Lalu, penurunan tersebut diimbangi oleh inflasi yang lebih tinggi pada transportasi pribadi yang meningkat menjadi 14,9 persen pada Juni 2021, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yaitu 14,5 persen. Kenaikan utamanya didorong oleh kenaikan harga mobil yang lebih tajam.

Kenaikan inflasi juga dialami oleh harga akomodasi yag disebabkan oleh naiknya harga sewa rumah, serta inflasi jasa yang tidak berubah dari bulan sebelumnya.

Adapun, otoritas moneter memperkirakan inflasi inti akan meningkat secara bertahap di kuartal mendatang, dengan momentum yang diredam oleh kembali diterapkannya pembatasan yang lebih ketat di bawah Fase 2 (Peringatan Tinggi), untuk menekan laju penyebaran Covid-19.

Ketidakpastian atas prospek ekonomi Singapura juga diperkirakan akan membebani sentimen konsumen dan kenaikan harga dalam waktu dekat.

“Untuk tahun ini secara keseluruhan, pertumbuhan upah diperkirakan akan diredam karena kelonggaran di pasar tenaga kerja akan membutuhkan waktu untuk diserap sepenuhnya, sementara sewa komersial diproyeksikan tetap rendah,” ungkap rilis inflasi tersebut.

Sementara itu, inflasi secara keseluruhan diperkirakan akan mereda di akhir tahun. Biaya transportasi dan akomodasi pribadi diperkirakan tetap bertahan berkat permintaan yang kuat terhadap mobil dan perumahan sewa, meskipun laju kenaikan biaya transportasi pribadi kemungkinan akan melambat.

Kementerian Perdagangan dan Industri serta Otoritas Moneter Singapura mempertahankan perkiraan mereka untuk inflasi inti rata-rata di kisaran 0 hingga 1 persen, namun menyesuaikan rata-rata inflasi keseluruhan lebih tinggi di kisaran antara 1 dan 2 persen untuk 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper