Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terdampak Covid-19, Sejumlah Aktivitas Hulu Migas Tersendat

Sejumlah aktivitas yang terganggu antara lain, kegiatan survei seismik 2D sepanjang 234 kilometer (km), seismik 3D seluas 165 km persegi, 6 sumur eksplorasi, 12 sumur pengembangan, dan tiga proyek pengembangan.
Pekerja melakukan pengawasan di proyek Grati Pressure Lowering yang dilakukan oleh Ophir Indonesia (Sampang) Pty. Ltd., Jawa Timur. /SKK Migas
Pekerja melakukan pengawasan di proyek Grati Pressure Lowering yang dilakukan oleh Ophir Indonesia (Sampang) Pty. Ltd., Jawa Timur. /SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan tekanan terhadap industri hulu migas.  

Pelaksanaan sejumlah aktivitas hulu migas pun menjadi terhambat akibat Covid-19. "Beberapa aktivitas hulu migas tertunda pelaksanaannya selama 1 sampai dengan 5 minggu," ujar Dwi dalam konferensi pers, Jumat (16/7/2021).

Sejumlah aktivitas yang terganggu antara lain, kegiatan survei seismik 2D sepanjang 234 kilometer (km), seismik 3D seluas 165 km persegi, enam sumur eksplorasi, 12 sumur pengembangan, dan tiga proyek pengembangan.

Dalam upaya untuk mendukung peningkatan produksi migas, hingga Juni 2021, telah dilakukan kegiatan pengeboran 186 sumur pengembangan, 309 kegiatan workover, dan 11.307 kegiatan well service. Realisasi tersebut masih jauh di bawah target yang ditetapkan.

Pada 2021, SKK Migas menargetkan akan melakukan kegiatan pengeboran 616 sumur pengembangan. Jumlah itu meningkat dari realisasi pada 2020 yang hanya 240 sumur. Terkait kegiatan workover, SKK Migas menargetkan sebanyak 615 sumur, sedangkan well service ditargetkan sebanyak 26.431 kegiatan.

Sementara itu, untuk kegiatan eksplorasi telah dilakukan pengeboran 13 sumur. Realisasi ini juga masih jauh di bawah target yang ditetapkan sebanyak 48 sumur eksplorasi.

Selain itu, juga telah dilakukan survei seismik 2D di wilayah kerja aktif dan open area sepanjang 1.917 km atau baru mencapai 54 persen dari target tahun ini, yakni 4.569 km.  Untuk survei seismik 3D tercatat telah mencapai 673 km persegi atau 43 persen dari target seluas 1.549 km persegi.

“Untuk kegiatan survei full tensor gravity gradiometry (FTG) di wilayah timur Indonesia, FTG Area Akimeugah sedang berjalan hingga Agustus 2021. Pelaksanaan kegiatan saat ini, mencapai 13 persen. Kalau kegiatan ini selesai, kami akan melanjutkan dengan kegiatan FTG Kepala Burung seluas 45,580 km²,” kata Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper