Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gangguan CEISA, Bea Cukai Prioritaskan Dokumen Ekspor Impor Tertentu

Langkah pertama yang diambil oleh kantor pelayanan, tuturnya, meliputi pengoptimalan jumlah pegawai yang melaksanakan work from office (WFO). Pihaknya menugaskan sebagian pegawainya yang semula work from home (WFH) menjadi WFO untuk memastikan dokumen yang diajukan manual dapat segera diselesaikan.
Ilustrasi kapal kontainer/ Bloomberg
Ilustrasi kapal kontainer/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA—Bea Cukai akan memprioritaskan penyelesaian dokumen ekspor dan impor yang memiliki kondisi tertentu untuk mengantisipasi penumpukan dokumen akibat gangguan pada layanan Customs-Excise Information System and Automation (CEISA).

Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Kementerian Keuangan R Syarif Hidayat mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih bekerja keras menangani gangguan Sistem CEISA.

Penanganan dilakukan terhadap pemulihan sistem dan menyediakan layanan secara manual bagi beberapa layanan yang masih terkendala.

Langkah pertama yang diambil oleh kantor pelayanan, tuturnya, meliputi pengoptimalan jumlah pegawai yang melaksanakan work from office (WFO). Pihaknya menugaskan sebagian pegawainya yang semula work from home (WFH) menjadi WFO untuk memastikan dokumen yang diajukan manual dapat segera diselesaikan.

“Selain itu, sebagai bagian dari protokol tersebut, tiap-tiap kantor membuat skala prioritas terhadap penyelesaian dokumen di lapangan. Pada beberapa kantor yang masih terjadi penumpukan dokumen, Bea Cukai memprioritaskan dokumen ekspor dan impor yang memiliki kondisi tertentu, seperti yang akan closing time agar diprioritaskan diselesaikan,” ujarnya melalui siaran pers, Kamis (15/7/2021).

Sementara itu, untuk Aplikasi mandiri di luar CEISA juga dimasukkan ke dalam protokol, sehingga proses penyelesaian dokumen tidak sepenuhnya berjalan manual.

Hal tersebut, kata dia, cukup membantu mengefisiensikan proses kerja, memudahkan pengguna jasa, dan mengurangi interaksi tatap muka langsung di tengah pandemic.

Dari sisi IT, penanganan yang telah dilakukan Bea Cukai adalah melakukan restart sistem dan memonitor aplikasi CEISA secara berkala. Kemudian, melakukan pemindahan data dari Data Center (DC) ke Disaster Recovery Center (DRC).

Bea Cukai juga akan menjadikan kondisi force majeure ini sebagai momentum untuk memperkuat keandalan Sistem CEISA, sehingga dapat digunakan lebih optimal melalui penguatan system operating procedure (SOP), penguatan back up data, dan proses upgrading system.

Dia juga menyarankan pengguna jasa yang sebelumnya sudah mengunggah dokumen atau data, dan ingin mengetahui kemajuan proses layanannya bisa langsung menghubungi kantor pelayanan Bea Cukai setempat, atau dapat melalui Contact Center Bravo Bea Cukai di 1500225.

Sementara itu, Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok Kementerian Perhubungan Wisnu Handoko menjelaskan bahwa dampak dari perbaikan tersebut adalah tidak lancarnya penerimaan dan pengeluaran barang dari Pelabuhan, terutama untuk muatan ekspor-impor yang diangkut melalui Pelabuhan Tanjung Priok.

Dia pun memperkirakan rata-rata Yard Occupancy Ratio (YOR) terminal kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok meningkat tinggi, dan diperkirakan mencapai puncaknya pada akhir pekan seiring dengan jadwal kedatangan kapal-kapal Main Line Operator (MLO).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Lili Sunardi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper