Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI dan Singapura Sepakat Reformasi Pajak Global G7 Hambat Ekonomi

Penyamarataan pengenaan pajak global minimal 15 persen tidak mencerminkan kebutuhan ekonomi setiap negara.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto temui Menteri Koordinator Bidang Kebijakan Ekonomi Heng Swee Keat di Singapura, Selasa (13/7/2021)/Istimewa.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto temui Menteri Koordinator Bidang Kebijakan Ekonomi Heng Swee Keat di Singapura, Selasa (13/7/2021)/Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kunjungan kerjanya mengadakan pertemuan dengan Menteri Senior Singapura Tharman Shanmugaratnam. Pertemuan itu membahas reformasi pajak global yang didengungkan negara G7.

Kedua Menteri sepakat langkah tersebut justru dapat menghambat pembangunan ekonomi negara berkembang. Khususnya ketika banyak negara harus bangkit dari pandemi Covid-19.

“Penyamarataan pengenaan pajak minimal 15 persen tidak mencerminkan kebutuhan ekonomi setiap negara. Pandangan itu tidak bisa membedakan antara pajak sebagai insentif dan tax heaven yang hanya memperhatikan kepentingan pemilik modal,” kata Airlangga dikutip dari situs Kemenko Perekonomian, Selasa (13/7/2021).

Airlangga juga bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong. Pemerintah Singapura menegaskan komitmen negaranya membangun kerja sama ekonomi dengan Indonesia.

“PM Singapura menyatakan iklim berusaha di Indonesia sudah semakin baik sehingga pemerintahnya terus mendorong pengusaha Singapura untuk berinvestasi di Indonesia,” jelasnya.

Dalam pertemuan tersebut juga ditegaskan komitmen kedua negara untuk bersama-sama mengembangkan energi hijau. Pemerintah Singapura akan segera meresmikan pembangkit listrik tenaga Surya terapung di Singapura dengan kapasitas 60 MW.

Pemerintah Singapura juga mendukung pengembangan Kawasan Industri Kendal yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong pada 2016.

Kawasan Industri Kendal merupakan ikon kerjasama bilateral antara Indonesia dan Singapura dan telah ditetapkan sebagai Kawasan Industri Prioritas.

Lee Hsien Loong juga mengapresiasi keputusan pemerintah yang menetapkan Batam sebagai kawasan ekonomi khusus. Keputusan ini akan semakin mendorong investasi Singapura ke Indonesia.

Dari Batam pun akan bisa dibangun IT Center yang andal dan melatih tenaga-tenaga terampil di bidang digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper