Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Sebut Bisnis Hilir Migas Tahun Ini Lebih Berat

Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat dan kenaikan harga minyak mentah dunia diprediksi akan menjadi faktor pemberat kinerja keuangan Pertamina pada 2021.
Petugas SPBU di Kota Palembang mengisi BBM kendaraan saat libur Natal 2020. istimewa
Petugas SPBU di Kota Palembang mengisi BBM kendaraan saat libur Natal 2020. istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—PT Pertamina (Persero) menyebutkan bahwa kondisi bisnis hilir minyak dan gas bumi (migas) tahun ini akan lebih berat dibandingkan dengan tahun lalu.

Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat dan kenaikan harga minyak mentah dunia diprediksi akan menjadi faktor pemberat kinerja keuangan Pertamina pada 2021.

Pjs. Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Fajriyah Usman mengatakan bahwa PPKM darurat yang baru berjalan beberapa hari diproyeksikan bakal menurunkan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada Juli 2021.

“Diperkirakan dampaknya pada Juli ini akan ada penurunan demand BBM sekitar 7 persen,” katanya kepada Bisnis, Senin (11/7/2021).

Meski diprediksi akan ada penurunan konsumsi, Fajriyah memastikan, pasokan BBM dari produksi kilang dalam negeri dan impor pada Juli 2021 masih sesuai rencana. Perusahaan pun akan mengelola pasokan BBM tersebut sebagai bagian dari manajemen stok.

Menurutnya, Pertamina akan melakukan optimalisasi hilir migas dengan mempertimbangkan penerapan PPKM darurat  secara lebih luas. Selanjutnya, perseroan akan melakukan simulasi terkait volume kebutuhan minyak mentah untuk menyesuaikan dengan situasi terkini.

“Namun demikian perlu dicatat bahwa untuk pengadaan crude maupun produk dari luar negeri telah dilakukan 2—3 bulan sebelumnya,” ujarnya.

Adapun harga minyak mentah dunia yang telah menyentuh US$70 per barel diproyeksikan akan membuat kinerja di sektor hilir akan semakin berat.

Pasalnya, Pertamina masih perlu mengeluarkan kocek yang lebih besar karena tingginya harga minyak mentah tanpa harus menaikan harga jual BBM di tengah penurunan konsumsi.

Menurut Fajriyah, kondisi tersebut berbanding terbalik jika dibandingkan dengan pada awal pandemi Covid-19 tahun lalu. Saat itu, Pertamina memanfaatkan momentum penurunan harga minyak dunia untuk menambah stok minyak mentah di tengah penurunan konsumsi.

“Iya lebih besar tahun ini, harga crude naik tinggi, harga jual tetap sama, demand juga berkurang. Untuk tahun ini, kami lihat situasi dan hasil simulasi internal. Namun yang pasti Pertamina memastikan stok BBM dalam level aman,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Lili Sunardi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper