Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Sebut Defisit APBN Tahun Ini Bisa Ditekan hingga Rp939,6 Triliun

Defisit pada tahun ini diperkirakan lebih rendah dari target awal pemerintah sebesar Rp1.006,4 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rancangan APBN 2021 dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020) / Foto: Kemenkeu RI
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rancangan APBN 2021 dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020) / Foto: Kemenkeu RI

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan defisit APBN hingga akhir 2021 dapat ditekan hingga Rp66 triliun.

Oleh karena itu, defisit pada tahun ini diperkirakan hanya akan mencapai Rp939,6 triliun, lebih rendah dari target awal pemerintah sebesar Rp1.006,4 triliun.

“Proyeksi defisit kita akan lebih kecil dibandingkan APBN awal. [Target defisit] APBN awal Rp1.006,4 triliun, kita perkirakan akhir tahun defisitnya akan di bawah itu, yaitu Rp66,8 triliun lebih rendah, menjadi Rp939,6 triliun,” katanya dalam Rapat Kerja bersama dengan Badan Anggaran DPR RI, Senin (12/7/2021).

Meski demikian, Sri mengatakan angka defisit APBN diperkirakan masih dalam kisaran 5,7 persen. Pasalnya, angka tersebut akan bergantung pada persentase PDB pada akhir tahun yang akan dipublikasikan Badan Pusat Statistik (BPS).

“Ini adalah sesuatu yang bagus, artinya APBN bisa tetap responsif membantu rakyat dan dunia dunia, serta menangani Covid-19, namun kita bisa mengurangi dan menjaga defisitnya dalam tingkat yang makin hati-hati,” jelasnya.

Sri memperkirakan pendapatan negara hingga akhir tahun akan mencapai 101 persen dari target APBN sebesar Rp1.743,6 triliun.

Jika dirincikan, penerimaan pajak diperkirakan mencapai 95,7 persen atau lebih rendah sekitar Rp53,3 triliun dari target 2021 sebesar Rp1.229,6 triliun.

Kepabeanan dan cukai diperkirakan mencapai 104,3 persen atau lebih tinggi Rp9,1 triliun dari target 2021 sebesar Rp215 triliun. Sementara, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) diperkirakan mencapai 119,9 persen atau lebih tinggi Rp59,5 triliun dari target Rp298,2 triliun.

Di sisi lain, realisasi belanja negara hingga akhir tahun diproyeksi mencapai 98,2 persen dari target APBN sebesar Rp2.750 triliun.

Realisasi belanja pemerintah pusat akan mencapai 98,7 persen dari pagu anggaran Rp1.954,5 triliun, serta transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) mencapai 96,9 persen dari pagu Rp795,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper