Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intip Strategi Utama Singapura dalam Upaya Menjadikan Covid-19 Flu Biasa

Pemerintah Singapura menilai Covid-19 tidak dapat segera dihilang, tetapi dapat dijadikan tidak terlalu berbahaya.
Warga mengenakan masker sebagai bentuk pencegahan atas virus corona, di area Chinatown di Singapura, Senin (10/2/2020). /Bloomberg-Seong Joon Cho
Warga mengenakan masker sebagai bentuk pencegahan atas virus corona, di area Chinatown di Singapura, Senin (10/2/2020). /Bloomberg-Seong Joon Cho

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Singapura memiliki rencana untuk menjadikan Covid-19 seperti flu biasa. Dengan demikian aktivitas masyarakat dapat kembali normal tanpa aturan karantina. 

Negara ini pun menargetkan untuk mempercepat vaksinasi Covid-19. Hal ini dengan asumsi virus Corona kemungkinan tidak sepenuhnya hilang, tetapi dapat dikendalikan melalui vaksin.

Melansir Bloomberg, Senin (28/6/2021) Singapura menargetkan untuk memvaksinasi sekitar 60 persen populasi pada 9 Agustus 2021. Menteri Perdagangan dan Industri Gan Kim Yong, Menteri Keuangan Lawrence Wong, dan Menteri Kesehatan Ong Ye Kung yang menulis bersama di koran lokal mengatakan lebih dari setengah populasi negara kota itu telah menerima dosis pertama vaksin.

Sekitar 36 persen telah sepenuhnya divaksinasi dan menempatkannya sebagai negara dengan tingkat vaksinasi terbaik di Asia menurut data yang dikompilasi oleh Bloomberg.

"Kami sedang menyusun peta jalan untuk menuju normal baru ini, bersama-sama dengan pencapaian tonggak vaksinasi kami, meskipun kami tahu pertempuran melawan Covid-19 akan terus penuh dengan ketidakpastian," kata ketiga menteri itu.

Negara ini berusaha mengelola pembukaan kembali dengan hati-hati dengan mencari strategi memadamkan klaster-klaster potensial.

Perdana Menteri Lee Hsien Loong telah mengatakan vaksinasi massal adalah kunci untuk memungkinkan pusat perdagangan dibuka kembali sepenuhnya, termasuk keputusan menanggalkan masker, serta pelonggaran mobilitas.

Ketiga menteri itu mengutip Israel sebagai contoh, bahwa tingkat infeksi di antara orang-orang yang divaksinasi adalah 30 kali lebih sedikit dibandingkan mereka yang belum menerima suntikkan.

"Pada dasarnya dengan tingkat vaksinasi yang tinggi, Israel telah membawa hasil klinis Covid-19 dekat dengan influenza musiman di AS," kata mereka.

Israel memimpin vaksinasi dunia, setelah menyuntikkan dua dosis Pfizer Inc. dan Biontech kepada hampir 57 persen dari populasinya. Tingkat infeksi turun drastis dan rumah sakit yang sebelumnya kewalahan, sekarang hanya merawat puluhan pasien Covid.

Namun, bahkan Israel belum mampu memusnahkan penyakit ini. Tingkat vaksinasi telah melambat dalam beberapa bulan terakhir, dan negara itu pekan lalu melaporkan lebih dari 100 infeksi untuk pertama kalinya sejak April, mendorong pemerintah untuk mulai meningkatkan masker dan aturan karantina yang lalu.

"Kami tidak bisa memberantasnya, tetapi kami dapat mengubah pandemi menjadi sesuatu yang jauh lebih tidak mengancam," kata para menteri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper