Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani: 'PPnBM Diberi Insentif, Sembako Kena Pajak' Jadi Teknik Hoaks yang Bagus

Sri Mulyani menegaskan tidak mungkin pemerintah melakukan kebijakan perpajakan tanpa berdiskusi dengan parlemen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rancangan APBN 2021 dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020) / Foto: Kemenkeu RI
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rancangan APBN 2021 dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020) / Foto: Kemenkeu RI

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa informasi yang digembor-gemborkan soal pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) diberi insentif tapi sembako kena pajak menjadi teknik hoaks atau kabar palsu yang bagus saat ini.

“Tidak mungkin pemerintah melakukan policy perpajakan tanpa didiskusikan dengan DPR [Dewan Perwakilan Rakyat],” katanya di Kompleks Parlemen, Kamis (10/6/2021).

Sri Mulyani menjelaskan bahwa saat ini pemerintah fokus pada pemulilhan ekonomi. Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) masih berjuang keras untuk membantu masyarakat di tengah Covid-19.

Untuk Rancangan Undang-Undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (RUU KUP) yang bakal mengubah rezim pungutan, tambah Sri Mulyani, sampai saat ini belum bisa dia paparkan lebih jauh.

Alasannya, draf RUU belum dibacakan pada rapat paripurna DPR. Secara etika politik, Sri Mulyani tidak mau membicarakannya lebih dulu.

Akan tetapi jika sudah, dia meminta untuk dibahas bersama. Di situ akan dipaparkan secara lengkap mulai dari sektor hingga pelaku ekonomi.

Sri Mulyani menuturkan bahwa akan dijelaskan juga kenapa pemerintah mengusulkan pasal demi pasal yang tertuang pada draf, landasannya seperti apa, dan kapan waktu yang tepat untuk memberlakukannya.

“Hal-hal seperti ini saya sangat ingin bisa membahasnya secara lengkap, detail, dan proporsional sehingga kita bisa kawal psikologi masyarakat dan megedukasi sehingga tujuan bernegara ini bisa dijaga bersama. Pemulihan jalan, masyarakat kembali dan APBN bertahap disehatkan,” jelas Sri Mulyani di DPR kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper