Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dikabarkan Jual Produk Tak Sehat, Nestle Buka Suara

Dalam dokumen yang sempat diwartakan oleh The Financial Times, Nestle mengakui bahwa 60 persen produk makanan dan minuman yang mereka produksi tidak memenuhi kriteria sehat yang berlaku.
Ilustrasi Nestle
Ilustrasi Nestle

Bisnis.com, JAKARTA – PT Nestle Indonesia menjawab pertanyaan mengenai profil gizi produk-produknya yang didasarkan pada laporan Financial Times baru-baru ini.

Menurut perseroan, laporan tersebut didasarkan pada analisis yang mencakup hanya sekitar setengah dari portofolio penjualan global produk-produk perusahaan.

"Analisis itu tidak mencakup produk - produk gizi bayi atau anak, gizi khusus, makanan hewan peliharaan, dan produk kopi," kata Direktur Corporate Affairs Nestle Debora R. Tjandrakusuma, dikutip dari tempo.co, Selasa (8/6/2021).

Jika dilihat dari keseluruhan portofolio produk-produk perseroan berdasarkan total penjualan global, kurang dari 30 persen produk tidak memenuhi standar 'kesehatan' eksternal yang ketat didominasi produk-produk indulgent atau yang memanjakan konsumen, seperti cokelat dan es krim.

Namun, menurut perseroan, produk tersebut bisa dikonsumsi dalam jumlah yang cukup sebagai bagian dari pola makan sehat, seimbang, dan menyenangkan. "Kami percaya portofolio merek dan kategori produk-produk kami berkontribusi secara positif untuk kesehatan dan keafiatan komunitas yang kami layani di seluruh dunia," kata Debora.

Sebelumnya, dokumen internal Nestle bocor ke publik dan berkembang viral. Dalam dokumen yang sempat diwartakan oleh The Financial Times, Nestle mengakui bahwa 60 persen produk makanan dan minuman yang mereka produksi tidak memenuhi kriteria sehat yang berlaku.

Dalam presentasi yang beredar di kalangan eksekutif Nestle itu, hanya 37 persen produk dari perusahaan pangan terbesar di dunia itu yang mencapai poin di atas 3,5 dari skala 5 di bawah sistem pemeringkatan kesehatan pangan Australia.

Perusahaan mendefinisikan capaian poin tersebut sebagai batas minimum kriteria sehat. Sebaliknya, dari total portofolio produk makanan dan minuman mereka, sebanyak 63 persen tidak berhasil mencapai batas kriteria tersebut.

Lebih jauh, Debora memastikan Nestle memproduksi dan mendistribusikan produk-produk sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Termasuk di dalamnya aturan persyaratan gizi, kualitas dan keamanan dari BPOM, serta peraturan halal.

Perseroan menjamin kualitas dan keamanan produk-produk untuk para konsumen. Nestle juga menambahkan bahan-bahan seperti serealia utuh, protein, serat dan mikronutrie (zat gizi mikro) serta mengurangi gula, garam, lemak jenuh, dan kalori pada produk produk yang ada saat ini.

Pada 2020, perseroan juga telah mendistribusikan 4,5 miliar sajian mikronutrien (zat gizi mikro) melalui produk-produk bergizi di Indonesia dengan harga yang terjangkau. Adapun sejak 2017, perseroan telah mengurangi kandungan gula pada produk-produk kami sebesar 28 persen.

"Nestle memiliki proyek di dalam perusahaan untuk memperbarui standar gizi, kesehatan, dan keafiatannya. Kami melihat secara menyeluruh semua portofolio produk kami di berbagai fase kehidupan manusia demi memastikan bahwa produk-produk kami membantu para konsumen memenuhi kebutuhan gizi dan mendukung pola makan dengan gizi seimbang," ujar Debora.

Sebagai bagian dari kegiatan bisnis, Debora mengatakan perusahaan senantiasa melakukan penilaian terhadap portofolio produk kami dan merenovasi serta memformulasi ulang produk-produknya. Upaya-upaya itu dibangun di atas fondasi kerja yang kuat selama beberapa dekade untuk meningkatkan kualitas gizi produk-produk perseroan.

"Contohnya, kami telah mengurangi gula dan garam pada produk-produk kami secara signifikan dalam dua dekade terakhir. Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah meluncurkan ribuan produk-produk untuk anak-anak dan keluarga yang memenuhi standar gizi eksternal yang ketat," ujarnya.

Perseroan juga telah menambahkan produk-produk bergizi ke dalam portofolio Nestlé Health Science kami dan telah meluncurkan berbagai macam makanan dan minuman nabati, yang memperkuat pertumbuhan bisnis kami.

"Kami percaya bahwa pola makan sehat berarti menemukan keseimbangan antara gizi dan kenikmatan. Ini termasuk adanya ruang untuk makanan indulgent [memanjakan], yang dikonsumsi secara bertanggung jawab," ujar Debora.

Ia mengatakan Nestle bermaksud terus membuat produk-produk menjadi lebih enak dan lebih sehat. "Dan saat kami melakukannya, kami akan mengkomunikasikannya secara transparan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper