Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Supaya Jadi Produsen Halal Terbesar, Begini Saran Bankir

Bankir menilai salah satu upaya memperbesar ekonomi syariah adalah industri halal perlu memperkuat branding, utamanya industri kecil dan menengah untuk meraup pasar yang lebih besar.
Logo restoran halal. /Istimewa
Logo restoran halal. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Retail Banking Bank Syariah Indonesia (BSI) Kokok Alun Akbar mengatakan Indonesia memiliki peluang untuk menjadi produsen halal ranking satu di dunia.

Namun, tentunya harus diiringi komitmen yang kuat dari pelaku usaha untuk menjadi pemain global dan tidak hanya fokus dalam negeri.

"Paling penting faktor supply dan demand, di mana sering kali kita membuat produk yang berkualitas tetapi sulit sekali mendunia," katanya dalam rangkaian webinar iiMotion 2020, Minggu (6/6/2021).

Kokok menyebut selama ini sejumlah produk yang mendunia kebanyakan hanya sampai setengah jadi. Seperti parfum dari Paris yang bahan bakunya diambil dari Aceh. Namun, ketika produsen Aceh yang melakukan pengemasan jadi tidak laku.

Oleh karena itu, pentingnya memperkuat branding utamanya pada pelaku industri kecil dan menengah untuk meraup pasar yang lebih besar.

Pada sisi lain Kokok menyebut sebagai Bank Syariah terbesar dan kini menjadi peringkat tujuh besar di Indonesia pihaknya juga berkomitmen untuk menggandeng dan mendorong pelaku usaha memperbesar bisnisnya. Menurutnya, pembiayaan syariah kini terbukti lebih tahan banting dalam menghadapi krisis.

"Bank konvensional kemarin minus tetapi kami masih tumbuh 8 persen dari sisi aset juga bank konvesional hanya tumbuh satu digit tetapi kami masih mampu dua digit," ujarnya.

Di samping itu dengan permodalan yang lebih besar saat ini BSI juga telah mampu memberikan pembiayaan murah karena cost of funds sudah di level 3 persen. BSI pun menargetkan untuk terus memperkecil biaya dana hingga 2,5 persen tahun ini.

"Kami memulai dengan memberikan pembiayan murah untuk rumah selanjutnya tentu akan pada sektor lainnya juga," ujar Kokok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ipak Ayu
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper