Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Kembali Ingatkan Risiko Gelombang Baru Covid-19

Menteri Keuangan (Menkeu) mengingatkan bahwa kini episentrum (pusat penyebaran) Covid-19 mulai bergeser ke negara berkembang dan dunia ketiga.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sambutan acara virtual saat acara Bisnis Indonesia Award di Jakarta, Senin (14/12/2020). Bisnis/Abdurachman
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sambutan acara virtual saat acara Bisnis Indonesia Award di Jakarta, Senin (14/12/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali mengingatkan faktor risiko dari pandemi Covid-19, yang masih membayangi pemulihan ekonomi global.

Menurut Sri Mulyani, risiko pertama yang harus diwaspadai adalah munculnya gelombang baru Covid-19. Menteri Keuangan (Menkeu) mengingatkan bahwa kini episentrum (pusat penyebaran) Covid-19 mulai bergeser ke negara berkembang dan dunia ketiga.

Kedua, kebijakan proteksionsime dari negara-negara seiring dengan pemulihan ekonomi. "Semua negara sekarang fokus ke domestik baik di ekonomi, sosial, dan politik," jelas Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (2/5/2021).

Ketiga, inflasi di Amerika Serikat sebesar 4,2 persen pada April 2021 yang berpotensi menjadi penentu dari kebijakan moneter di AS pada 2022.

Dia mengatakan beberapa hal tersebut perlu diwaspadai meskipun terdapat indikasi perkembangan positif dari perekonomian global. Seperti stabilitas pasar keuangan, perdagangan global yang terus membaik, harga komoditas yang terus naik, dan perkembangan vaksinasi global.

Di Indonesia, ekonomi diperkirakan tumbuh di kisaran 5,2 sampai dengan 5,8 persen pada 2022. Proyeksi pemerintah tersebut juga sejalan dengan proyeksi lembaga internasional seperti Bank Dunia, IMF, ADB, OECD, dan Consensus Forecast, di kisaran 5,0 sampai dengan 5,8 persen.

Akan tetapi, catatan dari seluruh proyeksi ekonomi mengatakan seluruh proyeksi pertumbuhan tergantung terhadap sejumlah faktor. Misalnya, vaksinasi dan pengendalian Covid-19, pemulihan kepercayaan masyarakat (konsumen), serta pemulihan ekonomi global yang akan pulih secara berkelanjutan.

"Jadi subject-to-nya ini yang tidak di dalam kontrol pemerintah, namun yang controllable bagi pemerintah yaitu vaksinasi dan pengendalian akan coba untuk ditingkatkan," ujar Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper