Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Airlangga: 10 Juta Orang Terdampak Pandemi Sudah Kembali Bekerja

Indikator pemulihan ekonomi tidak hanya terlihat dari penurunan jumlah tenaga kerja terdampak, tetapi juga laju ekspor-impor, investasi, hingga peningkatan indeks manufaktur.
Layar menampilkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan pemaparan dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenges 2021 di Jakarta, Selasa (26/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Layar menampilkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan pemaparan dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenges 2021 di Jakarta, Selasa (26/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengeklaim sebanyak 10 juta pekerja yang terdampak pandemi Covid-19 sudah kembali bekerja.

Kondisi ini membuat jumlah pengangguran dan pekerja dirumahkan yang semula mencapai 29 juta orang turun menjadi 19 juta orang.

“Kemudian kalau kita lihat di Februari [2021], mereka yang kerja dengan pengurangan jam kerja dari 24 juta turun sebanyak 8 juta,” ujar Airlangga, dikutip dari tempo.co, Sabtu (29/5/2021).

Airlangga menambahkan jumlah pengangguran yang kini sudah bekerja juga bertambah sebanyak 940 orang. Sementara itu, 110 orang yang tadinya tidak bekerja pun telah memperoleh pekerjaan dan 110 orang lainnya yang bukan merupakan angkatan kerja telah masuk ke kelompok pekerja.

Kondisi tersebut, tuturnya, mengindikasikan perekonomian Indonesia telah mulai puluh di semester I/2021. Indikator pemulihan ekonomi tidak hanya terlihat dari penurunan jumlah tenaga kerja terdampak, tetapi juga laju ekspor-impor, investasi, hingga peningkatan indeks manufaktur.

Berdasarkan data terakhir Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, angka PMI manufaktur telah meningkat di level 54,6. Posisi ini membaik dibandingkan 2020 yang sempat melorot di bawah 50 akibat pelemahan sektor industri.

Di sisi lain, penjualan kendaraan bermotor per Maret-April juga diklaim meningkat mencapai 227 persen. “Kemudian indeks keyakinan konsumen di atas 100 persen, penggunaan electricity naik, sehingga seluruh inidikator menunjukkan terjadi kenaikan,” jelasnya.

Peningkatan indikator perekonomian juga tampak dari uang yang beredar di masyarakat yang mencapai Rp154 trilun. Sebaliknya pada tahun lalu, jumlah uang yang beredar hanya Rp106 triliun.

Airlangga menyebut berbagai pencapaian ini menunjukkan adanya tren positif bagi pertumbuhan ekonomi sampai akhir tahun nanti. Ia meyakini di akhir kuartal II, ekonomi Indonesia bisa mencapai pertumbuhan sebesar 7 persen secara year on year.

“Prediksi Bloomberg juga saat ini terus diperbaiki. Pada 19 April, mereka bilang pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 6,7 persen. Lalu 4 Mei 7,1. Baru-baru ini, 21 Mei, mereka tambah yakin pertumbuhan Indonesia di kuartal II 7,5 persen,” tutur Airlangga.

Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II mencapai 7 persen, ia meyakini pada akhir tahun perekonomian negara akan berada di jalur positif. “[Pertumbuhan ekonomi 2021] bisa 4,5 sampai 5 persen,” kata Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper