Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi di Indonesia, Ini Rencana BKPM Terhadap Riset

CIPS mendorong pemerintah memfokuskan penelitian pada produk di sektor mobil listrik, baterai mobil listrik, serta produk inovatif yang memiliki dampak risiko yang lebih rendah
Presiden Joko Widodo meninjau lokasi pendaftaran Online Single Submission di Kantor BKPM, Senin (14/1/2019). JIBI/BISNIS/Amanda Kusumawardhani
Presiden Joko Widodo meninjau lokasi pendaftaran Online Single Submission di Kantor BKPM, Senin (14/1/2019). JIBI/BISNIS/Amanda Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan tengah menyiapkan strategi mendongkrak riset pada sektor investasi.

Deputi Deregulasi Penanaman Modal BKPM Yuliot bahkan menjelaskan aspek penelitian dan pengembangan menjadi bagian dari fokus pihaknya.

"Ke depan, research and development dalam peningkatan nilai tambah penanaman modal dalam negeri termasuk fokus Kementerian Investasi. Setiap sektor nanti akan didorong ada inovasi dalam rangka pendalaman sektor penanaman modal," ujarnya, Jumat (28/5/2021).

Dia mengatakan,  dalam kajian bersama Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia bertajuk Innovate Indonesia: Unlocking Growth through Technological Transformation menunjukkan, kemampuan adopsi teknologi dan inovasi berpotensi meningkatkan 0,55 persen pertumbuhan ekonomi per tahun selama dua dekade mendatang.

Lebih lanjut Yuliot menambahkan, pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah stimulus fiskal bagi para investor yang menanamkan modal di bidang inovasi dan teknologi. 

"Stimulus kami siapkan dalam bentuk tax holiday dan super deduction tax. Melalui stimulus ini, kewajiban pajak investor bisa berkurang sampai 200 persen," lanjutnya.

Peneliti Center for Indonesia Policy Studies (CIPS) Pingkan Audrine menyebutkan pemerintah dapat memfokuskan penelitian pada produk di sektor mobil listrik, baterai mobil listrik, serta produk inovatif yang memiliki dampak risiko yang lebih rendah.

Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memastikan pihaknya akan memberikan karpet merah bagi para investor di sektor ini. Kementerian yang dipimpinnya dipastikan tak akan menghambat masuknya investasi di sektor ini.

"Silakan investor datang saja bawa teknologi, bawa modal dan sebagian pasar. Biarlah izin nanti negara yang akan bantu. Pengusaha yang serius melakukan investasi dan realisasi, pasti kita akan dorong,” ungkapnya.

Dia juga optimistis pertumbuhan investasi akan menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi tahun ini. Alasannya terkait kontribusi investasi yang bisa mencapai 30-35 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper