Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lanjutan Investigasi Sriwijaya Air SJ-182, KNKT: Juni Sudah Siap

KNKT mengatakan investigasi kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182 akan dilanjutkan dengan melakukan beberapa simulasi pada Juni 2021.
Sejumlah penyelam TNI AL menarik puing yang diduga turbin dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ke atas KRI Rigel-933 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (11/1/2021)./Antara-M Risyal Hidayat
Sejumlah penyelam TNI AL menarik puing yang diduga turbin dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ke atas KRI Rigel-933 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (11/1/2021)./Antara-M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah membahas perkembangan lanjutan dari investigasi kecelakaan jatuhnya Sriwijaya Air (SJ-182) bersama sejumlah lembaga internasional, seperti National Safety Board (NTSB), Boeing, Federal Aviaton Administration (FAA), dan Transport Safety Investigation Bearueau (TSIB).

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan dalam pertemuan tersebut membahas terkait dengan pemeriksaan komponen pesawat SJ-182 yang sebelumnya dikirimkan oleh KNKT ke Amerika Serikat. Dari hasil pertemuan juga menyimpulkan pemeriksaan komponen belum selesai dilaksanakan karena ada beberapa kendala antara lain kerusakan pada alat pengetesan komponen.

“Investigasi juga berencana melakukan beberapa simulasi menggunakan simulator dan diharapkan siap pada Juni 2021. Simulasi bakal menggunakan data flight data recorder atau FDR maupun cockpit voice recorder atau CVR,” ujarnya melalui keterangan resmi, Kamis (27/5/2021).

Selain itu pihak -pihak yang terlibat dalam investigasi ini juga membahas terkait dengan adanya Continued Airworthiness Notification to the International Community atau Canic yang diterbitkan oleh FAA pada 14 Mei 2021. Canic tersebut menyebutkan bahwa Boeing menemukan adanya isu keselamatan berupa potensi kegagalan flap synchro wire yang mungkin tidak terdeteksi oleh autothrottle komputer. Namun demikian berdasarkan data awal dari proses investigasi menunjukkan sangat kecil kemungkinan kecelakaan disebabkan oleh isu yang dimaksud.

"KNKT melihat bahwa Canic yang diterbitkan oleh FAA ini, yang menegarai adanya isu yang teridentifikasi apabila tidak dilakukan perbaikan dapat berakibat kepada kecelakaan," imbuhnya.

Meski demikian KNKT juga belum menemukan keterkaitan antara kegagalan flap synchro wire dengan pergerakan pengatur tenaga mesin. Investigasi masih mendalami data FDR dan CVR termasuk rencana pelaksanaan simulasi jika diperlukan.

Pada tahap Soerjanto masih akan melakukan banyak pemeriksaan dan penelitian sehingga penyebab kecelakaan masih belum diketahui.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper