Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaga Pertumbuhan Industri Furnitur Begini Upaya Kemenperin

Pandemi membuat pergeseran belanja masyarat dari pariwisata menjadi menata rumah.
Ilustrasi furniture.
Ilustrasi furniture.

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian berupaya menjaga pertumbuhan industri furnitur di dalam negeri. Pemerintah pun terus memberikan stimulus fiskal dan moneter yang jumlahnya lebih tinggi dari implementasi saat krisis 2008.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengatakan instrumen-instrumen kebijakan pemerintah dalam rangka mengembangkan industri furnitur dan woodworking antara lain, fasilitasi pusat logistik bahan baku, program revitalisasi mesin atau peralatan, fasilitasi politeknik furnitur, program pengembangan desain furnitur, insentif tax holiday, tax allowance, super deduction tax untuk reseach and development (R&D) dan vokasi.

Selain itu, pemerintah juga melakukan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), serta Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

"Selanjutnya, ketersediaan bahan baku yang melimpah sebagai comparative advantage, serta didukung dengan kemudahan iklim berusaha Pemerintah melalui UU 11/2020 tentang Cipta Kerja diharapkan juga dapat mewujudkan industri yang menghasilkan nilai tambah tinggi, berdaya saing global, dan berwawasan lingkungan," katanya melalui siaran pers, Rabu (26/5/2021).

Menperin juga berharap agar industri furnitur dan woodworking terus melakukan inovasi produk dan teknologi, menerapkan prinsip cleaner production, eco-efficiency dan selalu melakukan eksplorasi kekayaan budaya nasional dengan kemasan modern serta mengikuti tren pasar global.

Menurut Agus guna menjaga investasi pada industri furnitur di tanah air, Kementerian Perindustrian juga terus memberikan fasilitas kemudahan iklim berusaha terutama antisipasi penyediaan faktor-faktor produksi utama yaitu bahan baku, modal, dan tenaga kerja.

Saat ini Agus menilai dalam hal belanja rumah tangga, pandemi mengakibatkan adanya fenomena reorganisasi signifikan belanja rumah tangga akibat pandemi, yaitu peralihan dari hiburan, pariwisata dan transportasi, ke sektor lain seperti produk teknologi dan kebutuhan menata atau renovasi rumah.

"Pola belanja furnitur dan renovasi rumah, termasuk pintu melalui gawai atau belanja online juga mengalami kenaikan yang sangat signifikan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ipak Ayu
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper