Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemilik Lion Air Group Suntik Modal ke Super Air Jet

Pemilik Lion Air Group dikabarkan menyuntikkan modal ke Super Air Jet yang terjadi pada awal Februari 2021.
Kru kabin Super Air Jet. /Dok. Istimewa
Kru kabin Super Air Jet. /Dok. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Super Air Jet dan Flyindo Aviasi Nusantara (FAN) mendapatkan suntikan dana dari pemilik Lion Air Group senilai US$67,8 juta atau senilai Rp968 miliar.

Dalam laporan Debtwire yang dikutip, Senin (24/5/2021), kedua lini usaha baru tersebut dikendalikan oleh keluarga yang sama dari Rusdi Kirana selaku pemilik Lion Air Group. Sumber Debtwire juga menyebutkan tersebut transaksi terjadi pada awal Februari ketika pembicaraan restrukturisasi utang Lion Mentari terus berlanjut.

Salinan laporan bank PT Lion Mentari yang diberikan kepada Debtwire menunjukkan total transfer senilai Rp988 miliar dari rekening Lion Mentari di Bank Negara Indonesia yang terjadi pada 2 Februari 2021. Transaksi dilakukan dengan rincian Rp528 miliar ke Super Air Jet dan Rp450 miliar ke FAN.

“Dengan demikian, adanya transfer tersebut menyoroti kemungkinan bahwa keluarga Kirana mungkin berniat untuk menjauh dari Lion Air yang kondisinya tengah tertekan untuk berkonsentrasi pada maskapai murah dan FAN yang lebih baru,” ujar sumber Debtwire yang tak disebutkan namanya tersebut.

Tak hanya itu, Volon Holdings, CDB Aviation, ICBC Leasing, sedang dalam diskusi untuk menyewakan sebagian dari hingga 30 pesawat baru ke Super Air Jet. Seperti diketahui Avolon adalah lessor utama Lion Group dan juga memiliki strategi untuk mendukung Super Air Jet dengan harapan akan keluar dari krisis yang disebabkan Covid-19.

Avolon juga bertaruh bahwa Super Air Jet berpeluan memimpin pasar meninggalkan Lion Air yang kini terkepung secara finansial dan tidak dapat bersaing di pasar maskapai penerbangan berbiaya rendah domestik. Namun terkait hal ini, Volon, CDB Aviation dan ICBC Leasing tidak menanggapi permintaan komentar.

Super Air Jet dimiliki oleh Farian dan Davin Kirana, masing-masing putra dari Kusnan dan Rusdi Kirana, yang sama-sama mendirikan grup Lion Air pada 1999. Farian dan Davin memiliki Super Air Jet melalui PT Kabin Kita Top dengan kepemilikan sebesar 50 persen saham dari catatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Indonesia.

PT Kabin Kita memegang kendali sebesar 99,8 persen Super Jet, sisanya 0,1 persen dimiliki oleh Rudy Lumingkewas, yang merupakan Presiden Direktur Lion Air Group dan Achmad Hasan, direktur perdagangan Lion Air Group.

Tak hanya itu, Farian Kirana juga memiliki 50 persen saham di perusahaan sewa pesawat FAN bersama dengan putra Rusdi Kirana yang lainnya, Denis Firian yang juga memegang kepemilikan sebesar 50 persen. Nama lain yang mencuat adalah Edward Sirait menjadi komisaris di FAN sedangkan Direktur Keselamatan dan Keamanan di Lion Air Daniel Putut Kuncoro Adi juga menjadi direktur di perusahaan layanan penerbangan baru tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper