Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemulihan Ekonomi, Ini Daftar ASN yang Ikut Menko Luhut Kerja dari Bali

Kebijakan work from bali bagi ASN 7 kementerian dilakukan untuk meningkatkan rasa percaya wisatawan domestik sehingga mampu memulihkan perekonomian lokal.
Wisatawan mengunjungi kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park di Badung, Bali, Sabtu (30/1/2021)./Antara-Naufal Fikri Yusuf
Wisatawan mengunjungi kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park di Badung, Bali, Sabtu (30/1/2021)./Antara-Naufal Fikri Yusuf

Bisnis.com, JAKARTA — Pencanangan program Work from Bali (WFB) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)  tujuh kementerian/lembaga di bawah koordinasi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investas bakal direalisasikan untuk menumbuhkan kembali ekonomi yang sempat kontraksi hingga minus 9 persen.

Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves Odo R.M. Manuhutu mengatakan tak hanya itu, Bali juga rencananya akan digunakan sebagai tempat penyelenggaraan 12 sidang internasional selama setahun ke depan. Dia menuturkan tingkat okupansi hotel-hotel di Bali hanya 10 persen dalam 14 bulan, ini berakibat pada penurunan ekonomi yang signifikan.

Lebih jauh, Deputi Odo mengungkapkan bahwa langkah tersebut diambil untuk meningkatkan rasa percaya wisatawan domestik sehingga mampu memulihkan perekonomian lokal.

Peningkatan rasa percaya publik domestik ini diharapkan dapat menciptakan dampak berganda membantu memulihkan perekonomian lokal baik. Setiap satu Rurpiah yang dikeluarkan untuk perjalanan dinas ke daerah, termasuk Bali, akan memberikan dampak langsung, tidak langsung maupun induksi bagi perekonomian lokal.

“Tujuh KL di bawah Kemenko Marvest yang bakal menerapkan WFB yakni KKP, Kementerian ESDM, Kemenparekraf, Kemenhub, Kementerian PUPR, KLHK dan Kementerian Investasi,” ujarnya melalui siaran pers, Jumat (21/5/2021).

Sebelumnya kebijakan WFB pada 2000 juga pernah dilakukan oleh pemerintah pusat pasca peristiwa bom Bali . Kebijkan ini tidak diambil secara serampangan dan tanpa mempertimbangkan faktor lain.

Deputi Odo menyatakan bahwa pemerintah pun telah mengalokasikan anggaran bantuan sosial (Bansos) untuk masyarakat pada masa pandemi ini sebesar Rp100 triliun.

“Jadi tidak benar bahwa pemerintah hanya memfokuskan biaya perjalanan dinas ASN untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata tanpa mempertimbangkan kebutuhan sosial masyarakat secara umum,” tegasnya. 

Sementara itu, Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi mengungkapkan bahwa ada beberapa poin yang disiapkan oleh pemerintah sebelum pemberlakuan kebijakan WFB. Pertama adalah menggenjot program vaksinasi Covid-19 di Bali.

Menko Mervest Luhut B. Pandjaitan pada Maret lalu meminta agar program vaksinasi di Bali diintensifkan dari 1,8 juta hingga 3 juta orang per Mei untuk membentuk kekebalan imunitas sehingga provinsi ini dapat menjadi zona hijau.

“Untuk melindungi masyarakat di kawasan ini dari penyebaran virus Corona, seluruh pengunjung baik untuk kebutuhan pekerjaan maupun keperluan lain wajib mengikuti persyaratan perjalanan ke Bali yang diberlakukan oleh pemerintah yaitu melakukan tes swab PCR maupun rapid antigen,” kata Jodi.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper