Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian ESDM Targetkan Tambahan 1.116 MW Kapasitas Terpasang PLTP hingga 2025

Pemerintah telah menargetkan kapasitas terpasang PLTP dapat mencapai 3.246 MW pada 2025. Target ini menjadi salah satu upaya untuk mencapai target bauran energi baru terbarukan (EBT) 23 persen pada 2025
Pengembangan PLTP Sorik Marapi dengan kapasitas total sebesar 240 MW merupakan salah satu proyek strategis nasional dan menjadi bagian dalam Program 35.000 MW maupun Program FTP 10.000 MW Tahap II. /ebtke.esdm.go.id
Pengembangan PLTP Sorik Marapi dengan kapasitas total sebesar 240 MW merupakan salah satu proyek strategis nasional dan menjadi bagian dalam Program 35.000 MW maupun Program FTP 10.000 MW Tahap II. /ebtke.esdm.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan terdapat penambahan sebesar 1.116 megawatt (MW) kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) hingga 2025.  

Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Harris mengatakan bahwa pemerintah telah menargetkan kapasitas terpasang PLTP dapat mencapai 3.246 MW pada 2025.  Target ini menjadi salah satu upaya untuk mencapai target bauran energi baru terbarukan (EBT) 23 persen pada 2025

"Kami berharap sampai 2025 pencapaian kapasitas PLTP sekitar 3.264 MW dan target ini kalau kita bandingkan dengan kapasitas pada 2020 berarti kita perlu menambah sekitar 1.116 MW lagi," ujar Harris dalam sebuah webinar, Jumat (21/5/2021).

Sedangkan untuk jangka waktu 10 tahun ke depan, sesuai rancangan  Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN Tahun 2021-2030, kapasitas terpasang PLTP ditargetkan dapat mencapai 4.550 MW pada 2030.  Angka ini lebih rendah dari proyeksi semula yang diperkirakan dapat mencapai 9.300 MW.

Menurut Harris, penurunan proyeksi tersebut lantaran permintaan konsumsi listrik terkoreksi akibat dampak pandemi Covid-19. Target 9.300 MW tersebut diperkirakan baru bisa tercapai pada 2035.

Adapun, pemerintah telah menyiapkan sejumlah program guna mencapai target-target pengembangan panas bumi tersebut, antara lain melalui government drilling, utilisasi pembiayaan infrastruktur panas bumi dan geothermal resources risk mitigation (GREM) fund, sinergi BUMN dalam pengembangan panas bumi, dan optimalisasi wilayah kerja panas bumi (WKP) yang telah dikembangkan.

"Di WKP existing juga perlu dikembangkan karena potensi untuk kapasitas kecil-kecil, 5 MW-10 MW,  itu cukup banyak kalau dikumpulkan bisa sampai 250 MW," kata Harris.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper