Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

1,5 Juta Mudik, Pemerintah Jaga Potensi Lonjakan Covid-19 di Sumut, Kepri dan Riau

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa berdasarkan data yang didapat, tidak banyak rumah sakit yang memiliki ketersediaan di atas 50 persen.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada Peluncuran Gelar Buah Nusantara 2020 di Jakarta, Senin (10/8/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada Peluncuran Gelar Buah Nusantara 2020 di Jakarta, Senin (10/8/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mencatat ada 1,5 juta masyarakat Indonesia memaksa mudik meski dilarang pemerintah. Tindakan selanjutnya adalah melanjutkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat dan menyiapkan ketersedian tempat tidur dan ruang isolasi untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa berdasarkan data yang didapat, tidak banyak rumah sakit yang memiliki ketersediaan di atas 50 persen.

“Tentu di beberapa provinsi yang jadi perhatian yaitu Sumatera Utara, Kepulauan Riau, dan Riau. Kita sadari bahwa Kepulauan Riau menerima PMI [purchasing managers index] dari Malaysia," katanya saat bincang-bincang dengan wartawan, Rabu (19/5/2021).

Daerah lain yang menjadi perhatian karena sebagai penggerak industri adalah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Lombok di Nusa Tenggara Timur, dan Surabaya di Jawa Timur.

Selain itu, Airlangga menjelaskan bahwa pemerintah juga akan melakukan penyekatan dan memperkuat protokol kesehatan bagi mereka yang kembali ke Jakarta. Dari total warga yang memaksa mudik, 1,1 juta di antaranya berada di Jawa.

“Dengan penyekatan dan kebijakan tersebut, kami melihat angktuan udara sudah turun 93 persen, di darat jalan raya 87 persen, kereta api 84 persen, penyeberangan turun 79 persen, dan angkutan laut turun 26 persen,” jelasnya.

Airlangga menuturkan bahwa jika diakumulasi, total keseluruhan moda transportasi mengalami penurunan 33 persen akibat penyekatan.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, sebanyak 17 juta masyarakat akan mudik jika tidak ada larangan dari pemerintah.

Airlangga yang juga Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) mencatat terjadi kenaikan mobilitas yang cukup tinggi di tempat wisata. Di akhir pekan Lebaran terjadi lonjakan hingga 100,8 persen dibandingkan pekan sebelumnya.

Selain penyekatan dan memperkuat protokol kesehatan, pemerintah akan melakukan tes acak kepada masyarakat di beberapa provinsi yang akan kembali ke Pulau Jawa untuk menekan penyebaran kasus Covid-19.

Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro di tempat warga berangkat dan tujuan pun diperketat. Khusus dari Pulau Sumatera ke Jawa, dilakukan perintah pengecekan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

“Tentu kita berharap mereka yang masuk di Jawa terutama yang wilayah yang naik [kasus Covid-19] itu sudah aman dari Covid-19,” ucap Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper