Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ritel Modern Lanjutkan Ekspansi? Ini Kata Pebisnis Minimarket

Sektor ritel modern, khususnya pebisnis minimarket berbicara soal kelanjutan rencana ekspansi pada tahun ini.
Calon pembeli memilih makanan di salah satu minimarket yang ada di Jakarta, Senin (18/2/2019).
Calon pembeli memilih makanan di salah satu minimarket yang ada di Jakarta, Senin (18/2/2019).

Bisnis.com, JAKARTA - Ritel modern skala minimarket membidik kelanjutan ekspansi pada 2021 setelah menjadi penopang pertumbuhan pada 2020. Sejumlah peluang masih terbuka lebar bagi pelaku usaha untuk pengembangan bisnis.

Sebagai contoh, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), emiten pengelola ritel Alfamart, bakal mengalokasikan belanja modal sampai Rp3 triliun pada 2021. Selain disiapkan untuk membiayai perpanjangan sewa gerai yang akan berakhir, belanja modal juga ditujukan untuk pembukaan gerai baru, renovasi gerai yang telah ada, dan juga pembelian perlengkapan.

Direktur Corporate Affairs Alfamart Solihin mengatakan perseroan masih optimistis dalam melihat pengembangan usaha. Meski perusahaan berhasil menambah gerai dari 14.430 unit per Januari 2020 menjadi 15.434 unit pada Desember 2020, dia mengatakan peluang ekspansi masih besar.

“Di Indonesia ini meski gerai kami sudah banyak, tetapi belum seluruh Indonesia. Artinya masih ada wilayah-wilayah yang memang akan kami buka di sana. Terutama wilayah-wilayah baru. Berkaitan dengan hal tersebut kami menilai peluang membuka toko baru masih cukup besar,” kata Solihin kepada Bisnis.com, Senin (17/5/2021).

Dalam 5 tahun terakhir, perusahaan mencatat adanya pergeseran pembukaan toko dari yang mulanya terkonsentrasi di Jabodetabek menjadi ke wilayah di luar Pulau Jawa. Hal ini setidaknya terlihat komposisi gerai di luar Jawa yang naik dari 29,7 persen dari total gerai pada 2019 menjadi 30,7 persen pada 2020.

“Sejauh ini pembukaan gerai di luar Jawa positif. Wilayah timur dan lainnya masih prospektif. Meski kami juga sudah buka gerai di luar negeri, tetapi lajunya tentu berbeda dengan di Indonesia,” kata dia.

Managing Director PT Indomarco Prismatama, perusahaan pengelola Indomaret, Wiwiek Yusuf meyakini sektor ritel bakal menjadi salah satu yang pertama bergerak ketika daya beli masyarakat membaik. Dia mengatakan Indomaret akan turut berpartisipasi dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional.

“Karena menyangkut kebutuhan dasar, sektor ritel akan termasuk pada bisnis yang pertama ikut bergerak jika perekonomian dan daya beli meningkat,” kata Wiwiek.

Indomaret sendiri tercatat berhasil menambah 614 gerai sepanjang 2020. Gerai Indomaret mencapai 18.113 unit pada Desember 2020 dari yang mulanya 17.499 unit pada Januari 2020.

Secara umum, ritel modern channel minimarket menjadi kontributor pertumbuhan utama ritel modern pada 2020. Ritel modern berhasil tumbuh 1,0 persen tahun lalu setelah sempat mencetak angka pertumbuhan sebesar 7,5 persen pada 2019.

Kenaikan tipis sektor ritel disumbang oleh minimarket yang berhasil tumbuh 4,8 persen. Pada saat yang sama, ritel modern segmen toko swalayan (supermarket) dan hypermarket mengalami kontraksi sebesar 10,1 persen menurut data Nielsen Retail Audit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper