Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Plastik Yakin Pulih, Tutup Tahun Bisa Tumbuh 2,5 Persen

Industri plastik mencatat utilisasi hilir masih belum optimal, karena sektor pendukung pariwisata, perhotelan, dan pesta belum pulih. Namun utilisasi hulu terjaga di atas 90 persen.
PT Dharma Poliplast yang berdiri sejak Juli 2002 memproduksi berbagai macam produk berbahan dasar plastik. Saat ini perusahaan memiliki dua lokasi yang terletak di Kawasan Industri Delta Silicon - Cikarang dan Karawaci. /dharmap.com
PT Dharma Poliplast yang berdiri sejak Juli 2002 memproduksi berbagai macam produk berbahan dasar plastik. Saat ini perusahaan memiliki dua lokasi yang terletak di Kawasan Industri Delta Silicon - Cikarang dan Karawaci. /dharmap.com

Bisnis.com, JAKARTA —Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) mengklaim industri mulai pulih pada kuartal I/2021. Hal ini selaras dengan utilisasi sektor hulu yang terjaga di atas 90 persen dan sektor hilir 65–70 persen. 

"Kami yakin kuartal I/2021 ini sudah tidak minus setelah tahun lalu minus 2,5 persen sehingga paling tidak tahun ini akan membalik menjadi tumbuh 2,5 persen," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Inaplas Fajar Budiyono kepada Bisnis, Jumat (7/5/2021).

Fajar mengemukakan kinerja sektor hilir masih landai karena sejumlah produk pendukung sektor perhotelan, wisata, dan pesta belum menunjukan tanda pemuliha. Namun selain itu, seperti makanan dan minuman, masker, dan produk kesehatan cukup baik. 

Meski optimistis, industri saat ini masih tetap waspada dengan sejumlah kemungkinan-kemungkinan bom waktu dari kasus Covid-19 yang akan kembali menanjak.

Pada sisi lain, melonjaknya kasus di India setidaknya memberikan efek yang positif untuk penyerapan pasar dalam negeri. Fajar menyebut selama ini INaplas mendata pasar dalam negeri diisi oleh 55 persen produk impor.  

"Jadi kalau negara pemasok terganggu, kami akan cukup positif karena produk kami diserap di negara sendiri. Apalagi saat ini ekspor juga masih sulit dan banyak yang dijadwalkan ulang," ujar Fajar.

Fajar pun menilai lonjakan kasus Covid-19 India tidak hanya akan berdampak pada masyarakatnya dari sana tetapi juga barang-barang yang tentu akan melalui perawatan-perawatan tambahan. 

Sementara itu dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja industri pengolahan membaik kendati masih kontraksi 0,71 persen. BPS mencatat industri karet, barang karet, dan plastik merupakan sektor yang masih mencatatkan pertumbuhan sebesar 3,84 persen. Angka itu bahkan di atas sektor makanan dan minuman yang hanya tumbuh 2,45 persen sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ipak Ayu
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper