Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Pertama Larangan Mudik, KAI Commuter Siagakan 4.500 Personel

KAI Commuter menyiagakan 4.500 petugas pengamanan selama periode larangan mudik yang dimulai pada hari ini dalam rangka menekan mobilisasi masyarakat.
Rangkaian kereta rel listrik (KRL) melintas di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Minggu (19/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Rangkaian kereta rel listrik (KRL) melintas di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Minggu (19/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - KAI Commuter menyiagakan sebanyak 4.500 petugas pengaman guna menjaga kondusivitas pergerakan di wilayah aglomerasi selama periode larangan mudik (6–17 Mei 2021) sejalan dengan pembatasan operasi dari pukul 05.00–08.00 WIB.

Direktur Operasi KAI Wawan Ariyanto mengatakan mendukung upaya pemerintah untuk menekan mobilisasi masyarakat. Dia juga meminta kerja sama dengan semua pihak yang berkepentingan di tengah pandemi Covid-19 untuk beraktivitas sesuai kebijakan yang ada.

KCI akan menugaskan sekitar 4.500 petugas kemanan ditambah dengan pegawai kantor pusat. Wawan juga kembali menegaskan operasi KRL selama pandemi bukanlah mengangkut sebanyak-banyaknya penumpang tetapi membawa penumpang dengan prosedur kesehatan (prokes).

"Jadi memang kami tugasnya tidak mengangkut semua penumlang tetapi jaga prokes seusai dengan anjuran pemerintah di tengah masa pandemi. Ada 4.500 tenaga pengamanan ditambah posko lapangan," ujarnya, Kamis (6/5/2021).

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan harus memastikan bahwa penumpang dapat antre dengan jaga jarak. Dia tak memungkiri adanya volume penaikan penumpang di luar stasiun yang berdekatan dengan Tanah Abang. Dia mencontohkan seperti Stasiun Palmerah yang biasanya melayani 7.000–8.000 penumpang per hari pada Senin awal pekan ini bisa mencapai hampir 12.000 penumpang.

Kondisi serupa juga terjadi di Stasiun Karet, Juanda, Gondangdia, Duri, serta Jatinegara juga mengalami penaikan.

"Jadi yang kami upayakan adalah tetap membatasi penumpang masuk peron dan kereta sehingga mereka perlu antre untuk menunggu kereta dijalankan. Kalau biasanya di Tanah Abang jam sibuk sore bisa layani 10.000–12.000 penumapng, bisa dibayangkan perpindahannya di stasiun lainnya," terangnya.

Anne menekankan kepadatan harus diantisipasi dengan mempertebal jumlah petugas pengamanan. Dia juga kembali meminta peran aktif pemerintah daerah dalam menekan mobilisasi masyarakat supaya KRL tidak dipenuhi oleh masyarakat yang benar-benar tidak bisa bekerja dari rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper