Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentil Impor Beras, Fadli Zon Sebut Sektor Pertanian Penyelamat di Tengah Pandemi Covid-19

Data BPS juga menunjukkan bahwa panen beras nasional dari wakru ke waktu tercatat terus meningkat. Fadli menilai aneh rencana pemerintah impor beras.
Pekerja sedang menanam padi di wilayah Bhubaneswar, Thailand (19/7/2014)./Reuters-Stringer
Pekerja sedang menanam padi di wilayah Bhubaneswar, Thailand (19/7/2014)./Reuters-Stringer

Bisnis.com, JAKARTA - Politisi Partai Gerindra Fadli Zon menyebut sektor pertanian adalah penyelamat pada masa krisis akibat pandemi Covid-19.

Menurut dia, pada awal pandemi atau sepanjang 2020, hampir semua sektor ekonomi tumbuh negatif.

“Dari enam sektor penyumbang ekonomi terbesar, hanya sektor pertanian terutama makanan pangan, holtikultura, dan perkebunan yang mencatatkan pertumbuhan positif,” ujarnya seperti dikutip dari YouTube Fadli Zon Official, Senin (3/5/2021).

Pada saat yang sama, kata Fadli, sektor-sektor lainnya seperti industri, perdagangan, konstruksi, hingga transportasi mengalami pertumbuhan negatif.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2014 - 2019 ini membeberkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan sektor pertanian tumbuh positif 1,75 persen di sepanjang 2020.

Setali tiga uang, sambungnya, Organisasi Pertanian dan Pangan Dunia (FAO), menyebut bahwa selama pandemi Covid-19 sektor pertanian Indonesia juga berhasil mendukung pertumbuhan sekitar 2,19 persen (yoy).

Lalu, berkaca dari capaian pada tahun-tahun sebelumnya, kontribusi sektor pertanian pada PDB nasional juga tercatat terus meningkat.

“Makanya, tidak berlebihan jika dikatakan dampak pandemi terhadap perekonomian kita cukup tertolong dari daya tahan sektor pertanian,” kata Fadli.

Walhasil, dengan insentif yang tepat, kebangkitan sektor pertanian dan perdesaan akan lebih terakselerasi.

Kemudian, kata Fadli, data BPS juga menunjukkan bahwa panen beras nasional dari wakru ke waktu tercatat terus meningkat.

Fadli menilai aneh rencana pemerintah melalui Kementerian Perdagangan melakukan impor beras.

“Untung hal ini sudah dikoreksi oleh Presiden [Jokowi] yang mengatakan tidak akan ada impor beras sampai bulan Juni [2021] dan mudah-mudahan tidak ada impor beras sampai selanjutnya,” katanya.

Pasalnya, kebijakan impor beras akan menghancurkan harga gabah dan merugikan petani lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper