Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbaikan Ekonomi Global Dibayangi Gelombang Covid-19 Lanjutan

Optimisme ekonomi global terus dibayangi dengan melonjaknya kasus Covid-19 di beberapa negara dunia.
Sejumlah pasien Covid-19 dirawat di dalam bangsal yang penuh sesak di sebuah rumah sakit di New Delhi, India, Sabtu (1/5/2021)./Antara/Reuters-Danish Siddiqui
Sejumlah pasien Covid-19 dirawat di dalam bangsal yang penuh sesak di sebuah rumah sakit di New Delhi, India, Sabtu (1/5/2021)./Antara/Reuters-Danish Siddiqui

Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa perbaikan harapan ekonomi global dibayangi dengan kembalinya golambang lanjutan Covid-19 di berbagai negara.
 
Padahal, saat ini penguatan kinerja perekonomian berada pada tren positif. Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan perdagangan global dan harga komoditas. Di sisi lain, vaksinasi di negara maju mendorong optimisme pemulihan ekonomi dunia.
 
“World Economic Outlook IMF [International Monetary Fund] bulan April 2021 telah revisi ke atas proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2021 dari 5,5 persen menjadi 6.0 persen,” katanya pada konferensi pers virtual, Senin (3/5/2021).

Sri Mulyani, yang juga menjabat sebagai Menteri Keuangan, menjelaskan bahwa meski begitu optimisme ekonomi global terus dibayangi dengan melonjaknya kasus Covid-19 di beberapa negara dunia.
 
“Ini akan menjadi bayangan dan down side risk [risiko yang berdampak negatif] pertumbuhan ekonomi global yang sejatinya meningkat cukup baik,” jelasnya.
 
Di sisi lain, terang Sri, Indonesia berada pada jalur penurunan kasus di saat beberapa negara di dunia tengah menghadapi gelombang lanjutan Covid-19. Hal tersebut didukung oleh program vaksinasi yang hingga akhir April telah mencapai 30 juta dosis.
 
Dampaknya, sejumlah indikator dini menunjukkan arah perbaikan. Salah satunya adalah purchasing managers index (PMI) yang berada di zona ekspansi. Bahkan, data terbaru yang dia dapat telah meningkat dari 53,2 pada Maret menjadi 54,6 bulan lalu.
 
“Data PMI ekspansi tersebut melanjutkan tren penguatan. Sementara itu, ekspor juga terus membaik. Inflasi terkendali pada level yang relaitf rendah. Sedangkan cadangan devisa US$137,1 miliar. Ini setara dengan 10,1 bulan impor,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper