Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hong Kong Akhiri Resesi Panjang dengan Pertumbuhan 7,8 Persen

Hong Kong telah mengalami rentang dua tahun yang paling menantang secara ekonomi dalam sejarahnya, mencatat kontraksi tahunan berturut-turut yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 2019 dan 2020.
Gedung di Hong Kong
Gedung di Hong Kong

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonomi Hong Kong akhirnya mencatatkan pertumbuhan setelah resesi panjang yang diwarnai gejolak politik. Produk domestik bruto melonjak 7,8 persen secara year-on-year pada kuartal pertama 2021.

Angka itu mengalahkan semua perkiraan dalam survei ekonom Bloomberg. Meski angka tersebut sebagian besar terdistorsi oleh basis rendah pada tahun lalu ketika ekonomi melambat karena penguncian,

Ekspansi kuartal-ke-kuartal, cerminan yang lebih baik dari momentum pertumbuhan, juga tumbuh mencapai 5,3 persen, jauh di atas perkiraan 0,7 persen.

Hong Kong telah mengalami rentang dua tahun yang paling menantang secara ekonomi dalam sejarahnya, mencatat kontraksi tahunan berturut-turut yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 2019 dan 2020.

Hal itu terjadi ketika Hong Kong bergulat dengan gelombang kerusuhan politik, dampak dari hubungan Amerika Serikat-China yang memburuk, dan pandemi Covid-19.

Perekonomian mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang lebih kuat karena permintaan ekspor naik dan belanja konsumen meningkat. Ekspor melonjak di atas 400 miliar dolar Hong Kong (US$ 51,5 miliar) untuk pertama kalinya pada Maret sementara pengangguran turun paling tajam sejak 2003. Penjualan ritel berdasarkan nilai melonjak 30 persen pada Februari, kenaikan pertama dalam ukuran itu sejak Januari 2019.

Sekretaris Keuangan Paul Chan memperkirakan ekonomi akan tumbuh 3,5 persen menjadi 5,5 persen pada 2021.

Kota ini terus bergulat dengan tingkat vaksinasi yang terus-menerus rendah dari penduduk yang tidak percaya, yang berpotensi menghambat upaya Hong Kong untuk pulih sepenuhnya dari pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Editor : Hafiyyan
Sumber : Bloomberg.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper