Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLTU Kalbar Tekan Pembelian Listrik dari Malaysia hingga 30 Persen

Tambahan pembangkit ini semakin memperkuat pasokan listrik di Kalimantan Barat dan meningkatkan kemandirian energi nasional.
PLTU Kalbar yang dikembangkan oleh PT GCL Indo Tenaga./Istimewa-PLN
PLTU Kalbar yang dikembangkan oleh PT GCL Indo Tenaga./Istimewa-PLN

Bisnis.com, JAKARTA — Pembangkit Listrik Tenaga Uap Kalbar-1 Unit 2 berhasil sinkron atau menyalurkan daya yang dihasilkannya ke jaringan 150 kilovolt (kV) pada Sistem Khatulistiwa, Kamis (28/4/2021).

Tambahan pembangkit ini semakin memperkuat pasokan listrik di Kalimantan Barat dan meningkatkan kemandirian energi nasional.

Pembangkit yang terletak di Desa Karimunting, Kec. Sungai Raya Kepulauan, Kab. Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat ini memiliki dua unit pembangkitan yang setiap pembangkit berkapasitas 100 megawatt (MW).

“Beroperasinya tambahan unit dari PLTU ini akan menurunkan volume pembelian listrik dari Sesco Malaysia sekitar 30 persen. Oleh sebab itu, kemandirian dan ketahanan energi khususnya di Kalimantan Barat ini tentunya juga akan meningkat,” ucap Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan, Wiluyo Kusdwiharto seperti dikutip melalui laman PLN, Kamis (29/4/2021).

Sistem Khatulistiwa saat ini memiliki daya mampu pasok sebesar 492 MW dengan beban puncak sebesar 398 MW.

Dengan tambahan pasokan daya listrik dari PLTU IPP Kalbar-1 ini, maka daya mampu pasok akan meningkat hingga 672 MW dan cadangan daya mencapai 274 MW.

“Dengan pasokan listrik yang cukup tentu akan semakin andal dan mandiri tentu akan semakin mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi, khususnya di Kalimantan Barat,” ungkapnya.

Sebelumnya, unit satu pembangkit listrik swasta ini telah berhasil terhubung ke Sistem Khatulistiwa pada 29 Desember 2020.

Pembangkit listrik yang dikembangkan oleh PT GCL Indo Tenaga yang berdiri di lahan seluas 55 hektare ini dikembangkan untuk memangkas biaya pokok produksi listrik, mengurangi penggunaan pembangkit berbahan baku diesel, dan menghentikan pembangkit-pembangkit sewa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Zufrizal
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper