Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pajak Ekspor Naik, China Ingin Lebih Banyak Baja di Pasar Lokal

Rabat pajak ekspor untuk beberapa barang akan dihapus, dan tarif untuk beberapa produk dinaikkan mulai 1 Mei, kata Kementerian Keuangan di situsnya.
Baja ringan. /Sunrise steel
Baja ringan. /Sunrise steel

Bisnis.com, JAKARTA — China menampar eksportir baja dengan pajak yang lebih tinggi pada berbagai produk karena pihak berwenang meningkatkan upaya untuk memangkas produksi dan membersihkan salah satu penghasil karbon terbesar.

Rabat pajak ekspor untuk beberapa barang akan dihapus, dan tarif untuk beberapa produk dinaikkan mulai 1 Mei, kata Kementerian Keuangan di situsnya.

Biaya impor untuk besi kasar, setengah jadi dan besi tua akan diturunkan. Langkah-langkah tersebut menyoroti peningkatan fokus pada pelayanan pasar domestik dan datang saat pabrik baja negara bergulat dengan biaya bahan baku yang telah melonjak ke titik tertinggi dalam sejarah.

Seperti diketahui, China memproduksi separuh baja dunia dan merupakan pengekspor terbesar. Negara ini telah berjanji untuk mengurangi produksinya pada tahun 2021 sebagai bagian dari upaya untuk menahan emisi karbon dari salah satu industri terkotornya.

Sementara itu perubahan pajak mungkin memiliki beberapa efek mendingingnya harga domestik. Investor "tetap sangat yakin" tentang pasar baja China yang ketat, analis Lin Lin dari CRU Group, mengatakan melalui telepon. Pasalnya, volume yang tercakup oleh perubahan pajak ini kecil dibandingkan dengan output domestik China yang besar.

Adapun lonjakan permintaan baja global telah mengirim harga dari China ke Amerika Utara naik ke level tertinggi beberapa tahun, mengancam akan melemahkan upaya Beijing untuk menurunkan produksi. Pada saat yang sama dorongan itu berpusat pada sejumlah pembatasan produksi, termasuk pusat Tangshan, di mana pabrik malah meningkatkan pasokan di tengah keuntungan besar dan di tengah kekhawatiran bahwa mungkin ada lebih banyak pembatasan yang akan datang.

Lonjakan produksi baja juga mengangkat bijih besi menyentuh rekor. Perubahan pajak akan "mengurangi biaya impor, memperluas impor sumber daya baja dan mendukung pengurangan produksi baja mentah domestik", kata kementerian.

Baja bergabung dengan komoditas industri utama lainnya dalam kenaikan, menambah kekhawatiran tentang inflasi karena China mencoba untuk menjaga ekonomi tetap berada di jalurnya. Negara tersebut telah menandai rencana untuk memperkuat kontrol di pasar bahan mentah untuk membantu membatasi biaya bagi perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper