Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPTJ Butuh Lembaga Khusus Kelola Buy The Service

BPTJ membutuhan lembaga khusus untuk mengelola Buy The Service (BTS) layaknya Transjakarta.
Teman Bus sebagai bagian implementasi program Buy the Service (BTS) Kementerian Perhubungan untuk menunjang mobilisasi masyarakat perkotaan. /TemanBus
Teman Bus sebagai bagian implementasi program Buy the Service (BTS) Kementerian Perhubungan untuk menunjang mobilisasi masyarakat perkotaan. /TemanBus

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengaku membutuhkan adanya lembaga khusus yang mampu mengelola layanan Buy The Service (BTS) layaknya Transjakarta.

Ketua BPTJ Polana B Pramesti mengatakan saat ini layanan transportasi hasil kerja sama pemerintah dengan pihak operator angkutan umum itu akan segera hadir di Kota Bogor sebagai kota percontohan pertama di Jabodetabek. Program ini akan dimulai Juni 2021 dan diuji coba hingga akhir tahun.

“Untuk melaksanakan ini kami memerlukan suatu lembaga yang dapat mengelola layanan [BTS] ini. Memang idealnya diharapkan ke depan akan ada suatu lembaga yang mengelola seperti Transjakarta angkutan umum dengan BTS ini," katanya dalam Webinar, Rabu (28/4/2021).

Meski begitu, Polana menyebut untuk tahap awal, pelaksanaan program BTS di Kota Bogor akan bekerja sama dengan pihak ketiga sebagai manajemen pengelola BTS.

Manajemen lanjutnya, bakal menunjuk operator angkutan umum melalui sistem lelang. Bila mekanisme ini berhasil, pemerintah akan membentuk badan layanan umum atau BLU daerah.

"Kami akan melakukan pelelangan dan nanti operator tersebut akan melayani penumpang. Selanjutnya nanti kami atau pemerintah yang akan mengalokasikan biaya-biaya terutama terkait dengan biaya angkutan umumnya," jelas dia.

Lebih lanjut agar BTS ini berjalan akuntabel, dia menuturkan pemerintah akan menetapkan sistem pembelian tiket secara elektronik atau e-ticketing. Saat ini sistem transaksi tiket masih memasuki tahap sosialisasi dan tarif yang ditetapkan masih Rp0,- alias gratis.

“Tidak apa-apa kami akan melakukannya [e-ticketing gratis]. Berikutnya setelah demand-nya ada, kami akan tetap memberikan subsidi, tapi dengan pengenaan tarif,” tutur Polana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper