Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Larangan Mudik, Bos PO Sumber Alam Naikkan Tarif Bus

PO Sumber Alam menaikkan tarif bus akibat adanya larangan mudik yang berisiko menyebabkan kerugian bagi industri transportasi darat.
Calon penumpang berjalan menuju bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di area pemberangkatan terminal Pulo Gebang, Jakarta, Selasa (21/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Calon penumpang berjalan menuju bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di area pemberangkatan terminal Pulo Gebang, Jakarta, Selasa (21/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan Otobus (PO) Sumber Alam mengaku terpaksa menyesuaikan tarif perjalanan demi menutupi kerugian yang ditimbulkan akibat adanya pelarangan mudik 6-17 Mei 2021.

Pemilik PO Sumber Alam Anthony Steven Hambali mengatakan kebijakan peniadaan mudik tentu membuat industri tersebut mengalami penurunan penumpang. Padahal bila kondisi normal, momen mudik merupakan waktu yang dinanti lantaran perusahaan dapat memanen penumpang.

"Tentu ada penyesuaian harga [tiket], namun kami juga mengikuti kondisi pasar," katanya kepada Bisnis.com, Selasa (27/4/2021).

Selain menetapkan periode pelarangan mudik 6-17 Mei 2021, dia juga sangat menyayangkan adanya pengetatan persyaratan pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) selama H-14 peniadaan mudik (22 April–5 Mei 2021) dan H+7 peniadaan mudik (18–24 Mei 2021).

Menurutnya, kebijakan tersebut hanya akan memberikan ketidakpastian bagi pengusaha transportasi dan masyarakat yang perlu bepergian. Padahal, belum tentu yang pergi itu bertujuan mudik.

Bukan itu saja, peniadaan mudik juga berdampak besar terhadap bisnis transportasi khususnya angkutan penumpang. Biasanya, ujar Steven, bus dapat beroperasi mengangkut penumpang hingga pekan ketiga Ramadan.

"Dampaknya tentu besar. Bagi kami sendiri, di bulan puasa ini biasanya penumpang drop hingga minggu ketiga. Tapi pengumuman ini akan membuat masyarakat juga takut bepergian, artinya bisa jadi mereka pelaku ekonomi yang tidak mudik, tapi tidak jadi pergi karena simpang siurnya keputusan pemerintah," ujarnya.

Meski begitu, dia menegaskan akan membantu menyaring dan memastikan calon penumpang yang akan bepergian tidak dengan tujuan untuk mudik, terutama di periode peniadaan mudik 6-17 Mei 2021.

"Dari kami, agen-agen kami turut menyaring penumpang, dipastikan tidak bertujuan mudik pada masa 6-17 Mei. Kami juga turut memberitahu syarat-syarat perjalanan," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper